Gojek, Sang Penyelamat Perempuan

Sengaja buat judulnya aneh dan merangsang (((MERANGSANG))) biar hits kayak situs sebelah dengan judul artikel panjang-panjang seperti dari Jakarta ke Pekalongan. Kenapa Pekalongan? Nggak tahu, mungkin ini dorongan semesta karena jodoh saya berasal dari sana.

Eh bagaimana?

Kalian semua tahu Gojek kan ya. Gojek adalah sebuah layanan transportasi umum sepeda motor yang melakukan penerobosan dengan menggunakan media non-konvensional sebagai wahana reservasinya. <– Ya ampun, ini saya keren sekali menjelaskannya. Layanan Gojek ini awalnya hanya ada di Jakarta, tapi kini ada kabar gembira yang tidak berkisar di manggis semata; layanan Gojek sudah merambah Bandung, Surabaya, dan Bali!

Namun, bukan itu yang ingin saya ceritakan di sini. *pilin-pilin poni*

Saya mau cerita tentang betapa Gojek menyelamatkan saya di suatu masa. Saya, seorang perempuan lucu nan imut yang sedang PMS. Hihihi.

gojek-indonesia
Foto diambil dari sini.

Saat itu sudah malam, sekitar pukul 20.30. Bagi saya yang adalah anak baik-baik pada saat weekdays, pukul 20.30 itu saya anggap sudah malam. Saya belum makan dan juga belum membeli makan malam karena saat kantin-kantin di lantai bawah apartemen masih buka dan makanan masih tersedia, saya masih kenyang; dan saat pukul 20.30 itu saya lapar, kantin-kantin sudah pada tutup. Mau masak, tinggal ada pasta dan mie instan; saya lagi tidak ingin makan dua menu tersebut. Pokoknya, nelangsa sekali saat itu. Apalah guna punya uang berlimpah kalau akhirannya tetap kelaparan juga. Ya kan. *nunduk lesu, lempar emas 125kg*

Sudah nelangsa dan lapar, ditambah saat itu saya sedang PMS – pre menstruation syndrome. Maka munculah suatu rasa yang tidak bisa terhindarkan, bernama PMS Craving. Iya, craving, ngidam. Kalian pikir ngidam itu hanya milik ibu-ibu hamil? TIDAK! Ngidam itu milik siapa saja! Siapa saja boleh merasakannya. Termasuk saya!

Nggak, saya nggak hamil. Alhamdulillah. *kedip-kedip mata* #ifyouknowwhatimean

Dan malam itu, saya ngidam martabak! Spesifiknya, martabak manis tipe basah dengan topping keju dan beras cokelat. Saya bisa saja turun ke bawah dan membeli sendiri martabak yang saya inginkan, tapi ada satu persoalan:

Saya sudah lepas bra.

KELAR! Kalau sudah lepas bra sih malas untuk keluar jauh lagi dari kamar. Hihihi. Maka kemudian saya berpikir. Dan hasil pemikiran saya adalah … AHA! Pakai Gojek saja!

Gojek tidak hanya menawarkan layanan transportasi, namun juga pegantaran makanan (Go-Food), Instant Courier, dan Shopping. Saya belum pernah memakai layanan Gojek sebelumnya; eh saya pernah mau pakai layanan transportasinya, tapi saat itu nggak ada Mamang Gojek yang mau mengantar saya. Jadi order saya terabaikan. Hiks. Maka kali ini saat saya memutuskan mencoba layanan Go-Food untuk membelikan saya martabak, saya agak setengah hati, tidak mau terlalu berharap. Saya yang minta diantar saja bisa dicuekin, apalagi hanya beli martabak. Apalah saya ini, hanyalah butiran halus bedak tabur. *pupuran tebal-tebal*

gojek-indonesia-service
Layanan Gojek Indonesia

Dari hasil lihat-lihat kategori Go-Food, ternyata ada kategori Martabak! Ya ampun, Mas Nadien Makarim (CEO Gojek), terima kasih! Saya padamu. *sodorkan jari manis* Lihat-lihat martabak yang bisa dipesan via Go-Food, saya akhirnya memutuskan memesan Martabak Bandung dengan topping keju dan beras cokelat.

Setelah order dimasukkan, saya menunggu.

Satu menit berjalan..

Dua menit lewat.. Tidak ada tanda-tanda pesanan saya bisa diwujudkan.

Saya mulai kesal. (Perempuan yang lagi PMS memang short-fuse. Sumbu sabarnya pendek. Hihihi)

Kenapa sih saya dicuekkin Gojek terus? Ciong apa bagaimana? Akhirnya berkicau lah saya di Twitter, supaya fair dan tidak dianggap membicarakan di belakang, saya mention @gojekindonesia.

Tiga menit berlalu..

Empat menit sudah lewat..

Ah sudahlah, saya memang kurang beruntung dengan Gojek ini sepertinya. Saya pun sudah bersiap ingin menangis (iya, bukan ganti baju dan turun lalu menyetir mencari penjual martabak, nangis saja dulu, namanya juga lagi PMS), hingga tiba-tiba ponsel saya bergetar. HEY, getar apa kah ini? Apakah ini getar-getar cinta? Uwiyuwiyu..

Ternyata ada seorang mamang yang akan mewujudkan ngidam saya! Maka apa guna suami kalau ngidam saja sudah bisa diwujudkan oleh Mamang Gojek.

Setelah ada notifikasi Mas Nico dari Gojek Indonesia mau membelikan pesanan martabak saya, keluar lah peta ini di aplikasi Gojek saya. Terlihat informasi bahwa Mas Nico sedang dalam perjalanan menuju Mamang Martabak Bandung. YAHUY!! *mungkin saya harus berkicau dulu di Twitter dan mention @gojekindonesia biar ada Mamang Gojek yang mau melayani princess  yang lagi ngidam ini* Bihihik.

gojek-indonesia-notification
YEAH!!

Tidak berapa lama kemudian, GPS menunjukkan Mas Nico sudah sampai di Mamang Martabak Bandung. Saya sudah senang tuh, yay, PMS craving saya akan terpenuhi! Eh kemudian ponsel saya berbunyi, ada telepon dari nomor yang tidak saya kenal. Ternyata siapa? Yoi! Mas Nico menelpon saya untuk konfirmasi ulang pesanan. Baik ya. 😀

Sekitar 40 menit kemudian pintu depan Ubernest diketuk. WHOAAAA!! Rasanya seperti menerima kunjungan pertama dari gebetan yang sudah saya sukai dari jaman sekolah! Ahahaha. Beneran deh saya norak.

Mas Nico berdiri di depan pintu dengan senyum merekah dan bungkusan martabak hangat tergantung di tangannya. Dia mengangsurkan bungkusan ke saya tapi saya langsung teriak, “STOP!! PEGANG DULU!!”

Ia seperti bingung.

Saya lari ke kamar.

Mengambil ponsel.

“Saya mau foto dulu. Hehehe. Senyum dooong.” ujar saya.

Mas Nico pun langsung bergaya dan tersenyum. Ihir..

mas-nico-gojek-indonesia
Mas Nico Sang Penyelamat

Selesai membayar sejumlah harga martabak yang saya pesan dan ongkos Go-Food (sepanjang Ramadan, ongkos Go-Food hanya IDR10.000) plus tambahan untuk Mas Niconya (karena dia menolak segan ketika saya minta beli satu porsi martabak juga untuk dirinya), Mas Nico pun pergi dengan senyum, ucapan terima kasih, dan ucapan “Selamat menikmati martabaknya, Mbak Bulan.”

Ah!! Princess ini bahagia!!

Langsung saya buka bungkusan martabaknya, sisihkan beberapa potong untuk saya bawa ke kantor esok hari, dan LHEP LHEP martabaknya dengan selamat masuk ke perut saya. Bahagia! 😀

martabak-bandung-gojek
Oh martabak oh..

Haleluya untuk penemu terobosan Gojek ini (Mas Nadien Makarim, sekali lagi, saya padamu, Mas!), di tengah kemacetan ibukota, sekarang ada penyelamat yang menjanjikan. Penyelamat perempuan yang malas memakai bra – setelah melepasnya – untuk membeli martabak sendiri. Ihihihi.

Terima kasih Gojek Indonesia!

Terima kasih Mas Nadien Makarim!

*ini jari manis masih menggantung, Mas, kamu nggak mau cepat menjadikan aku halal bagimu?*

Hihihi.

Senyum dulu ah.. 🙂

PS: Di awal saya sebutkan tentang Pekalongan karena tiba-tiba nama kota itu muncul di pikiran saat mengetik. Eh kemudian saya baru tahu bahwa CEO Gojek Indonesia ini asalnya dari Pekalongan. Ya ampun, apakah ini pertanda? <3 <3 <3 *tersapusapu*


Kalau kalian baru mau jadi pelanggan Gojek; setelah unduh aplikasinya di ponsel pintar masing-masing, klik ikon dompet di pojok kanan atas dan masukkan no refereral saya: 542691477 di bagian bawah. Kalian akan langsung dapat Gojek Credit sebesar IDR50.000.

Iya, sama-sama. 🙂

Related Posts

19 Responses
        1. Iya Mbak. Mereka masing-masing memang dikasih modal; karena mereka bisa bantu kita belanja sampai max 1 juta dan nanti kita ganti uangnya.

  1. Semoga yang beginian merata ada di seluruh Indonesia. Hayo mas CEO yang di-aku-padamu-kan-kak-Bulan, rangsang terus pertumbuhan Gojeknya hingga ke seluruh nusantara 😀

Leave a Reply