Menjamah Hongkong

Ah..Menulis blog jg akhirnya. Sudah mau menulis tentang cerita perjalanan saya kemarin tp biasa lah, post vacation itu adlh momen terberat. Momen saat harus kembali ke kehidupan nyata. Hahahaha.

Jadi, saya ke Hongkong tanggal 14 Oktober kemarin. Bersama teman-teman. Lima perempuan terdiri dari 1 ibu, 3 perempuan lajang, dan 1 yang berada di antara keduanya. Nah tebak saja mana yg saya mana yg lainnya. Hahaha.
Pesawat beangkat pukul 16.50. Dari awal perjalanan, kehebohan memang sudah terjadi. Biasalah perempuan2 ini banyak ah uh ah uh. Pengen jalan2 tp maunya yg murah meriah. :p Mengantri check in ya Tuhan lamanya. Ada pula bule Brazil yang kelebihan beban koper dan menolak untuk membayar. Jadilah dia menghambat antrian kami. *Just for the record, bule Brazil ini bawa guling anak2 yg uda kumeeeel banget..Antara mau terharu sm mau nempeleng kepalanya. Hehehe.
bandara-hongkong
Kami tiba sekitar pukul 12 malam. Di airport yang futuristik, dingin, dan terkesan angkuh. Semua tanpa senyum. Bahkan hanya untuk menunjukkan dimana toilet berada, tak sesungging senyum pun diberikan. *Saya si, walaupun ga dikasi senyum ya tetap tersenyum aja. Hehehe.
Keluar imigrasi, menelepon dengan telepon umum gratis. Menelepon siapa lg kl bukan hostel tempat kami akan tinggal. Dijawab akan ditunggu. Naik taksi berlima, menuju ke sana. Di taksi, 2 perempuan lajang dan 1 ibu ini mengobrol. Bagaimana cara menghadapi calo yang akan kami temui di lantai bawah hostel kami. Saya sendiri sibuk dalam diam. Setiap kali turun pesawat dan mulai menapakai jalanan kota di kota yang belum pernah saya temui, saya selalu diam dulu. Mencoba menangkap aura kota ini dl. Mencoba berkompromi. 🙂
Oya, saya dan teman2 tinggal di suatu daerah yang jika saya sebutkan, semua org akan memutar bola matanya. CHUNGKING MANSION. Yup, you got it right. THAT mansion. Saya sendiri tdk pernah peduli akan tinggal dimana jika sdg berjalan-jalan. Karena itu saya tdk bermasalah. Tapi lalu ketikak teman saya membeberkan betapa muramnya tempat ini dan banyak sekali calo dengan ras tertentu yang suka membuntuti org msk, saya jd agak ketar ketir jg. Aplg Silka, teman saya, yg sblmnya sudah ke Hongkong membelalakkan mata ketika saya bilang saya akan tinggal disana. Saya masih ingat komennya, “Bulaaaan!!!! Knapa km tinggal situ?? Itu tu tempat terdodgy dr yg terdodgy. Aduuuuh.” Dan saya hanya tertawa. Entah kenapa saya yakin saya bs melewatinya. Dan benar adanya.
Kami selamat-selamat saja tu melewatinya. Tiga hari kami habiskan di Hongkong, di mansion yang sama dan kami baik2 saja. Dan kamar di hostel yang kami tempati terhitung bersih. Jd saya pribadi tdk masalah. Saya baik2 saja dengan hostel ini. 
Dan Puji Tuhan..Hongkong terjamah di hari pertama yang hanya kurang beberapa menit lg saja. 🙂
Oya, saya selipkan voto kamar saya disana ya. Kamarnya bersih dan ukurannya cukup utk satu org. SAYANGNYA, kami hrs menempati kamar ini berdua!! Hahahaha. Tp ternyata cukup kok utk berdua. 🙂 Hangat malah.Hahahaha.

Senyum dulu ah.. 🙂

Related Posts

Leave a Reply