Melihat animo pembaca akan post Liburan Bersama Anak di Bali, maka kali ini saya hadirkan seri bersama anak selanjutnya yaitu Roadtrip Malang Jogja Bersama Anak.
Anaknya anak siapa? Ya tentu saja anaknya Abang saya. Hihihi.
Ide roadtrip ini datang dari Mama. Sepertinya sudah impian Mama untuk bisa roadtrip di Indonesia karena sebelumnya Mama memiliki ide roadtrip overland Flores sama saya (yang tentu saya balas dengan senyum saja secara saya nggak suka roadtrip). Wkwkwk.
Untuk roadtrip kali ini, setelah dipikir dan ditimbang, maka yang bisa dilakukan adalah perjalanan darat yang tidak terlalu panjang. Diputuskanlah perjalanan darat kali ini addalah dari Malang ke Jogja. Hitung-hitung percobaan ajak KeyKen dan saya roadtrip lah.
Roadtrip Malang – Jogja ini dilakukan dengan sedikit twist. Twistnya adalah, perjalanan darat ini tidak sepenuhnya PERJALANAN DARAT! Hahaha. Dan karena kami jalan sama Key dan Ken jadi ya nggak bisa berhenti di banyak kota. Mama juga jatah cutinya terbatas jadi ya perjalanan dibuat point-to-point saja nggak ada menclak-menclok.
Rencananya pun dibuat: Mama ada kegiatan di Malang, jadi sudah di Malang duluan. Dekat menuju hari akhir kegiatan Mama di Malang, Kak Ari dan Pak Totok (supirnya Mama) berangkat bawa mobil dari Jakarta ke Malang – menyetir bergantian. Pas di hari terakhir Mama berkegiatan; saya, Mbak Citra, Key, dan Ken terbang dari Jakarta ke Malang. Di Malang lah kami berkumpul. Hihihi. Pak Totok ikut jalan-jalan di hari pertama di Malang sebelum kemudian kembali ke kota asalnya, Purwokerto, dengan kereta dan kami mulai roadtrip sekeluarga dari Malang ke Jogja.
BATU – MALANG
Mengingat Batu punya banyak wisata untuk anak-anak, maka sebelum kami ke Jogja, kami sempatkan berkeliling dulu sebentar. Ke mana saja?
MUSEUM ANGKUT
Museum ini ternyata lebih cocok untuk kami (baca: saya, Kak Ari, dan Mbak Citra) dibanding untuk Key dan Ken. Hahaha. Kami senang lihat mobil-mobil antik, masuk replika pesawat kepresidenan, lihat ini lihat itu gaya ini gaya itu. Key dan Ken: mmmm not so much. Wkwkwkwk. Malah, mereka sempat takut lihat beberapa display. Lucu sih, KeyKen nggak takut memegang dan melihat sapi benaran eh kok ya pas di Museum Angkut ini, melihat dokar yang ada patung sapinya segala pakai takut. Hihihi. Key lumayan suka masuk ke kokpit pesawat, dia memang tertarik sama pesawat gitu sih (pesawat terbang ya, bukan pesawat telepon. YHA). Kenan mah euweuh. Hihihi. Terlalu kecil mungkin untuk bisa suka dan mengerti semua display yang ada. Dia terlihat bersemangat ketika kami berhenti untuk makan. Wkwkwk.
BATU SECRET ZOO
Ini tempat favorit saya di Batu dan kebun binatang favorit saya di Indonesia! Key dan Ken ya sudah pasti senang banget ke sini walaupun ternyata (ternyata ni ya…) Batu Secret Zoo ini besar banget untuk kaki-kaki kecil mereka jadi mereka sempat cranky kecapean jalan. Hahaha. Untung sudah siap bawa stroller!
Batu Secret Zoo ini semacam wisata semua ada. Di dalamnya nggak cuma ada kebun binatang tapi juga ada wahana-wahana yang bisa dinaiki ala di Dufan gitu, tapi wahana ini lebih banyak diperuntukkan bagi anak-anak ya. Selain itu, ada mini zoo di mana anak-anak (dan saya! Hehe) bisa kasih makan binatang yang ada di sana. Ada danau besar juga dan kita bisa naik kapal keliling danau itu. Bisa seharian deh di Batu Secret Zoo ini. Key Ken dari semangat, lalu lelah, lalu semangat main lagi, lalu capek lagi, lalu semangat lagi. Hahaha.
WISATA PARALAYANG MALANG
Ya kalau yang ini tahu lah dimasukkan rencana untuk siapa. Hihihi. Yang terbang memang hanya saya tapi Mama, Kak Ari, Mbak Citra bisa asyik menikmati pemandangan dan KeyKen bisa lihat hal baru: paralayang. Kami ke sana pas akhir pekan memang, ya ampun, penuhnyaaaaa. Saya mau terbang saja ngantri lumayan lama. Akhirnya kami buka tikar dan sekalian piknik nunggu giliran saya terbang. Wkwkwkwk. Untuk yang mau terbang dan ke bukitnya membawa anak, jangan lupa bawa makan lah. Jaga-jaga kalau anaknya bosan menunggu. Kalau datang pas akhir pekan, bawa tikar sekalian jadi bisa piknik sembari nunggu. Lumayan, piknik dengan pemandangan aduhai. Hihihi.
RABBIT PARK
Lihat tempat ini saat menuju ke Wisata Paralayang Malang, jadilah selesai saya terbang, kami ke sini. Lumayan lah, KeyKen bisa lelarian dan main sama kelinci. Belajar mengangkat kelinci dengan benar, sayang-sayang kelinci, dan melepaskan kelinci kalau mereka berontak tak ingin dipegang. Ada warungnya juga di sini dan walaupun makanannya lumayan lama keluar, tapi staffnya ramah dan rasa makanannya cukup enak, jadi terobati lah menunggu lamanya. Hihihi.
Dua hari di Batu berlalu santai dan tiba saatnya kami memulai perjalanan darat Malang – Jogja. Dilihat di Google Maps, perjalanan akan memakan waktu tujuh jam. ‘Nggak terlalu lama lah’, pikir saya.
Apa daya, saya lupa kami jalan bersama anak dan bagi mereka, tujuh jam di dalam mobil tu macam dua puluh empat jam! Sudah pasti membosankan. Hihihi.
Setelah sekitar dua jam perjalanan, Key bertanya, “Kok belum sampai sih, Aunty?”
Lima menit kemudian, “Jogja itu jauh ya? Kok belum sampai?”
Lima menit setelahnya, “Kenapa sih kita masih di jalan aja?”
Lima menitnya lagi, “Masih jauh ya, Aunty?”
“Kita belum sampai ya, Eyang?”
“Masih lama ya, Ma?”
“Berapa lama lagi, Eyang?”
“Sampainya jam berapa sih, Aunty?”
*Lalu kami tunjukkan jam tangan ‘Nanti kalau jarum jam yang pendek sudah di angka 7 ini kita sampai ya’, eh ndilalah kok ya meleset hampir dua jam. Gelisah lah dia kenapa jarum pendek sudah di angka 7 tapi kami belum sampai juga. Wkwkwk.*
Key, pelajaran yang bisa diambil: Manusia hanya bisa berencana, lancarnya jalanan Tuhan lah yang menentukan. ?
Setelah ratusan pertanyaan diajukan dan puluhan jenis kudapan masuk ke perut, sampailah kami di kampung kesayangan: Jogja. Hehehe. Pas di Jogja, kami nggak ke mana-mana sih karena ya memang mau istirahat saja ngendon di rumah. Tapi untuk yang mau berlibur ke Jogja bersama anak, worry not, saya berikan saran bisa berlibur ke mana saja di bawah ini ya.
DI YOGYAKARTA
- TAMAN PINTAR
Taman Pintar itu semacam science park. Anak-anak (dan dewasa juga chenchunya) bisa belajar banyak tentang sains di sini. Ada beberapa wahana tersedia seperti Bahari, Science Theater, dan Planetarium di Taman Pintar. Kalau anak sudah bosan ‘belajar’, bisa main di playgroundnya. Mau membuat suatu kreasi yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan? Di Taman Pintar ada program kreativitas (lukis kaos, kreasi batik, kreasi gerabah) – yang sayangnya, khusus anak-anak padahal kan yang dewasa kayak saya juga ingin ikutan ya. Huks. - MUSEUM DIRGANTARA YOGYAKARTA
Kalau anak (atau keponakan) kalian tertarik banget sama pesawat seperti Key, main lah ke Museum Dirgantara Yogyakarta ini.Bentuknya hanggar dengan beberapa pesawat ‘diparkir’ di sini. Anak-anak (dan dewasa, I don’t judge) bisa masuk ke dalam pesawat-pesawatnya untuk melihat bagian dalam dengan lebih dekat – termasuk kokpitnya! Sayangnya, nggak ada program penjelasan atau kayak tur gitu dari pihak museumnya, jadi siapkan kuota kalian dan browsing Wikipedia masing-masing pesawat untuk bisa menjelaskan ke anak-anak dengan lebih menarik ya. (Sebenarnya kalau ada Uncle yang memimpin tur – dengan berpakaian terusan ala pilot pesawat tempur gitu pasti keliling jadi lebih menarik ya). - PERPUSTAKAAN GRHATAMA PUSTAKA
Beda dengan tipikal perpustakaan lain di Indonesia (yang membosankan, kadang menakutkan), Grhatama Pustaka ini lebih kayak interactive library. Nggak cuma punya koleksi buku yang mumpuni, di perpustakaan ini juga ada bioskop 6D yang memutar film singkat. Singkat kok, jadi anak nggak keburu bosan atau takut kelamaan berada di ruangan gelap.Di bagian anak-anak, perpustakaannya berkarpet dan anak-anak bebas mau baca sambil tiduran kek, mau sambil duduk di kurs warna-warni kek, mau nempel ke rak kek, bebaaas. Yang saya suka, area perpustakaan anak-anak ini khusus dan di area ini, tidak ada larangan bersuara. Jadi jamak terdengar anak-anak belajar membaca dengan disuarakan. - Theme Park dan Water Park: THE LOST WORLD CASTLE, THE WORLD LANDMARKS MERAPI PARK, SINDU KUSUMA EDUPARK, TAMAN PELANGI MONJALI, JOGJA BAY ADVENTURE PIRATES WATERPARK, KIDS FUN
Karena saya bukan tipe yang suka theme park dan water park, jadi KeyKen memang jarang saya ajak ke tempat-tempat seperti ini. Lagipula, dari sekian theme park dan water park yang saya sebutkan di atas, yang pernah saya kunjungi hanya Kids Fun. Wkwkwkw. Itu pun pas saya masih SMP apa SMA gitu. Hahaha. Berapa puluh tahun lalu deh. Hehehe. Tapi semua tergantung anak (dan orangtuanya), kalau sekiranya anak suka theme park ya ini bisa banget jadi pilihan tujuan wisata.Dari yang saya lihat, dengar (cerita teman) dan baca, berikut bayang-bayang singkat tentang theme park dan water park ini. The Lost World Castle itu isinya bangunan-bangunan kayak benteng. Pada intinya, menurut saya, ini wisata instagram karena banyak yang ke sana demi berfoto saja. Hehe. The World Landmarks Merapi Park sesuai namanya, mempertunjukkan beberapa landmarks terkenal dunia dalam versi mini. Ada Menara Eiffel, Big Ben, Menara Pisa, dan lain-lain. Sindu Kusuma Edupark punya bioskop 8D (macam mana itu ya Allah!!) dan wahana-wahana kayak ferris wheel, ontang-anting, kereta-keretaan, dan lain-lain. Mirip Dufan lah, versi lebih kecil kali ya. Taman Pelangi Monjali sering saya lewati, tapi pas siang/sore hari. Hahaha. Taman ini bagusnya dikunjungi di malam hari di mana semua lampion menyala indah, kontras dengan pekatnya langit malam (CAELAH, gak ngebuang banget lah ini anak sastranya). Jogja Bay Adventure Pirates Waterpark (astagfirullah ini namanya panjang amat dah!) ini besar banget. Intinya ini water park gitu tapi temanya bajak laut. Gitchuw.
Di akhir perjalanan; Mama, Mbak Citra, Key dan Ken terbang kembali Jogja – Jakarta, Pak Totok dipanggil ke Jogja dan akan menyetir lagi bergantian sama Kak Ari sampai Jakarta. Saya? Nambah hari di Jogja untuk jalan-jalan sendirian. HAHAHAHA. Sungguh solusi semua menang kan! Mama bisa roadtrip sama anak cucu, saya Mbak Citra KeyKen juga nggak terlalu capek di jalan. Kalau Kak Ari sih memang suka menyetir dan Pak Totok ya memang pekerjaannya menyetir, jadi sudah biasa. Hehehe.
Cerita roadtrip Malang Jogja bersama anak sudah, cerita tempat wisata yang kami kunjungi di Batu, Malang sudah, saran tujuan wisata ramah anak di Jogja juga sudah. Mau roadtrip bersama KeyKen (sekarang tambah Kell) lagi? Hayuk lah! Asal maksimal empat atau lima harian saja. Lebih dari itu kayaknya Aunty akan butuh pijat dan dua hari me-time tak bertemu manusia lainnya. Hahaha. But still, it was a fun roadtrip, nggak semenakutkan dan sembingungi yang saya kira. Capek sih, tapi senang!
Semoga KeyKen juga senang diajak roadtrip Malang Jogja kemarin. Ya kalau nggak senang ya sudah nggak usah diajak lagi saja.
#lhagitu
Emak-emak Indonesia banget. Wkwkwkw.
Senyum dulu ah.. 🙂
BACA JUGA:
1. Setengah Hari di Semarang
2. Kehe Daing, Laguna Perjuangan Seorang Ibu
3. Ide Ramah Lingkungan Ala Saya
Aku paling seneng pas bagian piknik sederhana. Pernah ke Prambanan atau Borobudur ngeliat rombongan, duduk duduk di deket mobil mereka sambil gelar tiker dan bawa bekal. Aku mikirnya “lha ndeso bener.” Tapi sekarang malah mikir, ha kapan lagi kamu bisa piknik, bawa bekal sendiri, dimakan bareng keluarga?
Hahaha iya. Hal sederhana itu. Dulu aku dan keluarga srg ke Ancol cuma buat piknik aja. Tidur2an di tikar, makan bekal. Wkwkwk.
Kalau aku skrg suka kesalnya kalau pada piknik gitu trus ujug2 pas udah selesai, sampahnya ditinggal. Hahaha. Itu ngeselin buanget!
Aku pernah ajak anak kecil kos main ke Benteng Vredeburg, Museum Dirgantara, Museum Sandi, Embung di Lembah UGM. 😀 😀
Eh aku penasaran sama si Museum Sandi. Ada apaan dalamnya, Mas? Interaktif ga?
Lucu amat foto sama jerapahnya. Malang kayanya memang paling asik ya untuk jalan sama anak-anak. Temanku juga cerita banyak alternatif tempat wisata anak di Malang dan sekitarnya.
Iyaaaa, menyenangkan Malang itu, makanya aku mau menghabiskan masa tuaku di sana. UHUK.
Amiiiin…