Sepotong Rindu untuk Murid-muridku

Pagi ini, seperti pagi tiga hari belakangan, miss titip sepotong rindu pada Tuhan untuk kalian. Sepotong rindu yang membuat miss memutar kembali memori, akan kelucuan kalian, kepolosan kalian, semangat kalian. Sepotong rindu yang membuat miss hidup. Sepotong rindu akan tawa senyum cinta, yang dulu, selalu kalian suntikkan ke pembuluh darah miss. Suntikkan ketulusan, yang sekarang sangat miss rindukan.

——————————————————————————————————————————————-

Empat tahun saya menjadi guru, cukup singkat, tapi sudah meninggalkan memori luar biasa. Dan saya bangga memiliki memori itu sebagai bagian hidup saya. Rindu kadang menyergap untuk mengulang memori yang sama dalam ranah nyata. Masa-masa penuh cinta.

Ya, saya harus bangun pagi-pagi sekali. Ya, saya harus berangkat sebelum matahari menampakkan sedikit alisnya. Dan ya, saya harus menata diri, bersiap, tersenyum dan ceria menyambut mereka ketika saya sudah menapakkan kaki di sekolah. Tidak ada sedikit kesempatan untuk memikirkan masalah keluarga. Tidak ada sedikit kesempatan untuk bergumam ‘Apa yang harus kulakukan?’. Tidak ada sedikit kesempatan untuk berpikir ‘What’s next?’. Karena setiap inci hidup saya, setiap menit waktu saya, ketika bersama mereka, mereka sudah menebar euphoria. Euphoria akan kebahagiaan. Euphoria akan dunia yang selalu menyenangkan. Dan mereka; murid-murid saya.

Perjalanan kita dimulai ketika kita berkenalan ya sayang. Masih teringat betapa miss hanya akan tersenyum, memandang kalian yang sedang berlindung di balik orangtua atau pengasuh kalian. Menolak ide untuk mencicipi lingkungan baru di sekolah. Dan kalimat “Hai, mau ngga temenan sama akuuuu?” dari miss sontak membuat kalian tersenyum dan mengaitkan jari di kelingking yang miss angsurkan. Kita berteman sejak saat itu. Dan tiba-tiba, tidak hanya kelingking kita yang bertaut, tapi juga senyum dan tawa, pelukan, dan kebahagiaan.

Kalian tidak tahu, sayang. Betapa bahagianya miss ketika melihat wajah polos kalian masih mengguratkan sedikit rasa kantuk. Membuat miss ingin merengkuh dan memeluk. Dan betapa luar biasa bahagianya miss ketika kalian masih dalam gendongan orangtua atau pengasuh, tapi lalu membuka mata, minta turun, dan berlari ke arah miss sambil berteriak “Miss Bulaaaaaan..”. Dan miss melipat satu kaki, menurunkan level badan, membuka tangan, dan tinggal menerima pelukan kalian. Pelukan terhangat di pagi hari. Pelukan tanpa tendensi. Pelukan kalian. Malaikat-malaikat kecil Tuhan.

Kalian tidak tahu, sayang. Betapa bahagianya miss ketika kalian mau bernyanyi bersama di kelas. Betapa I love you, you love me, we are happy family disenandungkan dengan kepala bergoyang kiri kanan, tersenyum, dan kadang pinggul ikut bergoyang mengikuti, lalu kita berpelukan dan melempar cium ke udara ketika with a great big hug and a kiss from me to you, muaaaccchh!!! dilagukan. Dan betapa bahagianya miss ketika The Itsy Bitsy spider went up the water spout disenandungkan sambil miss tak tahan untuk tidak tertawa melihat kalian sibuk mencoba menjalin jari ke atas seperti yang miss lakukan. Dan betapa bahagianya ketika kalian sudah bertambah pintar dan berteriak gembira You put your hand in, you put your hand out, you put your hand in, and you shake it all about sambil mendorong tangan kalian ke depan, bokong kalian ke belakang, dan menggoyangnya dengan sangat cepat. Haha!! Ah, menulis ini saja membuat miss teringat dan tertawa. Itu momen yang sangat menyenangkan. Momen penuh tawa bahagia.

Kalian tidak tahu sayang, betapa bahagianya miss ketika libur usai, kembali ke sekolah. Miss berdiam dulu karena kalian suka lupa sama miss walaupun libur hanya dua minggu (hihihi), tapi lalu kalian berlari, menubruk, memeluk, mencium lalu memanjat miss. Ya, memanjat. Kalian satu demi satu tidak ingin tidak kebagian bagian tubuh miss sehingga ketika Chloe sudah menduduki pangkuan miss, maka Fabio berdiri sambil memeluk miss dari kanan, dan Kevin mengangkat dirinya sehingga bisa duduk di bahu kiri sambil memeluk erat kepala miss, dan Jesslyn dengan santai mendorong Chloe sehingga Chloe hanya duduk di paha kanan miss, dan Jesslyn menempati paha kiri miss. Lalu datanglah Sharon dan memeluk miss dari belakang. Dan jadilah miss seperti seorang pemberi makan burung dengan burung-burung kecil menutup tubuhnya. Hahaha. Beratnya tubuh kalian pun tidak akan terasa kalau seperti itu. Hanya kehangatan. Kehangatan yang membahagiakan. 🙂

Dan kalian tidak tahu sayang, betapa celetukan kalian selalu membuat miss tertawa. Betapa Coca Cola kalian yakini bisa membuat kalian berbicara bahasa Inggris dengan baik. Betapa Tuhan Yesus lahir di Indomaret. Dan betapa kalian bs mengatakan “Red is (the) ultra color, miss..” mengikuti miss yang mengatakan “Yellow is the ultra color for this season, y’knooowww..” pada saat kalian hanya sedang malas mengganti krayon dengan warna lain selain merah. Hihihi.

Kalian itu penghias hati. Tanpa beban hidup berarti, kalian bisa tertawa tergelak dan menularkan tawa itu ke sekeliling. Membuat miss selalu merindu virus tawa itu.

Miss tidak tahu apa sekarang kalian masih mengingat miss, itu tidak penting. Tapi memori kebersamaan kita akan selalu miss ingat. Dan sekarang sedang miss putar. Untuk mengobati rindu. Rindu miss untuk kalian. Rindu seorang (mantan) guru.

Jadi anak Tuhan ya, nak. Tidak hanya pintar tetapi juga cerdas. Tidak hanya baik tapi juga penuh kasih. Tidak hanya bersimpati tapi juga berempati. Sepotong rindu yang miss titipkan pada Tuhan, pasti akan sampai. Simpan di dalam hati, seperti kita dulu menggunting bentuk hati dan memberikannya ke teman dan meminta mereka menyimpannya dalam setangkup buku. Untuk membawa hati kita, kemana pun mereka pergi. Milik miss?? Masih miss simpan sampai sekarang.. 🙂

Tuhan berkati kalian sayang.
Teriring, sebatu ucapan.. Miss rindu…..

Senyum dulu ah.. 🙂

Related Posts

2 Responses
  1. Gone Kodokhijau

    aaaaa… Mbak Bulaaann
    tulisanmu ini bikin nyeeesss di hati
    Bu, aku rasa airmataku mau meluncur (begitu kalo kata muridku :P)
    aku sampe sekarang masih ngajar. tapi tiap kali kelulusan muridmuridku, aku nangisnya paling heboh :'(

Leave a Reply