“Kamu nggak takut apa jalan-jalan sendirian? Nggak bosan apa? Kalau pemandangannya bagus, cerita sama siapa? Kalau nyasar, gimana? Trus kurang uang, gimana?” Pfft, ini yang nanya soal kurang uang nggak tahu fitur digital banking Jenius BTPN apa? EAAAA!!!
Beberapa pertanyaan di atas sering diajukan ke saya saat saya bilang saya akan solo traveling ke negara A atau saya habis pulang solo traveling dari negara B. Pas awal sering ditanyain begitu, saya nggak paham konsep apa yang susah ditangkap oleh mereka saat mendengar frase solo traveling, because clearly, it is easy for me, tapi ketika bahkan Mama saya ‘nggak berani’ datang kondangan sendirian, saya coba memahami bahwa mungkin, konsep jalan sendirian nih memang cukup menegangkan untuk orang lain. Hehe.
APA SIH ASYIKNYA SOLO TRAVELING?
-
BEBAS MENGATUR JADWAL
Namanya solo traveling, jalan-jalan sendirian, ya jadwal berangkat dan pulang bebas diatur sendiri. Nggak ada keharusan setiap pagi harus bangun jam X, kumpul jam X, berangkat jam X. Seharian mau tiduran saja di penginapan, bebas. 24 jam mau diisi jalan terus-terusan pun bebas! Sak bahagiane.. Simpler life, happier you gitu..
Saya bukan tipe yang ngoyo kalau jalan-jalan. Bahasa Sundanya: slow traveling ceunah. Waktu saya sebulan jalan-jalan di Korea Selatan, ada satu hari yang saya cuma ke Keimyung University untuk numpang bekerja saja di tamannya. Saat saya satu bulan jalan-jalan di India, ada satu hari yang saya cuma mendam di kamar saja, madep laptop, sibuk kerja. Bebas lah! Bebas! Lepas! Kutinggalkan semua beban-beban di hatiku~ Melayang ku melayang jauh~ Melayang ku melayang~ #yousingyouwin #kitaseangkatan
-
BEBAS MENGATUR RENCANA PERJALANAN
Kalau jalan sama orang lain kan harus kompromi saat bikin itinerary. Si A sukanya ke museum, ya dimasukkanlah pergi ke museum di itinerary. Si B pengen renang di tempat X, ya dimasukkan lah pergi ke tempat X dalam rencana perjalanan. Si C ingin makan di resto ABCD, dimasukkan juga lah kegiatan makan di resto ABCD ini biar semua senang, keinginan masing-masing pribadi terpenuhi. Satu itinerary, sekian hari, dibagi-bagi untuk mengakomodasi keinginan banyak orang.
Nah kalau solo traveling, keinginan siapa yang diutamakan? Ya diri sendiri. HAHAHA. Rencana perjalanan bebas diatur sesuai minat pribadi. Ikut kelas yoga, mantai setiap hari, makan siang di pasar tradisional, bebas!! Poin kebebasan ini yang suka saya rindukan saat lagi jalan sama orang lain. 😀
-
BEBAS ATUR BUJET
Karena keinginan yang diwujudkan adalah keinginan diri sendiri, kehidupan keuangan jadi bisa lebih terukur. Kalau bujet mepet, bisa berhemat dari salah satu plot yang nggak penting-penting banget. Untuk saya, plot ini adalah makan dan belanja.
Saya nggak foodie banget jadi nggak pernah ngejar harus makan makanan tertentu di suatu daerah/negara lha wong dikasih nasi dan telur dadar dikecapin saja saya sudah bahagia dan bilang itu enak kok. Wkwk. Jadi bujet makan pasti bisa saya korting sepanjang pokoknya sehari makan 3x!
Belanja pun karena nggak suka-suka banget, jadi bisa dipangkas seminim mungkin.
Mau tips atur keuangan lebih Jenius lagi dari saya? Baca sampai akhir ya..
-
BEBAS BERKENALAN DENGAN BANYAK ORANG BARU
Setiap kali solo traveling, saya pasti kenalan sama orang baru. Semimin-minimnya, say hi saat bertemu di kamar dorm, semaksi-maksinya jadi jalan bareng, eksplorasi bareng, bahkan jadi teman (yang terasa) dekat sudah kayak keluarga walaupun kini kami berjarak ribuan kilometer jauhnya.
Saya kenal Sandeep (Indian) saat jalan-jalan di Nepal.
Saya kenal Mimi (Korean) di India.
Saya kenal Ingrid (Filipino – American) dan Elly (Singaporean – American) juga di India (dalam perjalanan yang berbeda dengan saat saya bertemu Mimi).
Saya ketemu Chris (British) di Labuan Bajo.Sama semuanya, komunikasi masih terjalin hingga sekarang. Saya diundang nikahan adiknya Sandeep di tahun 2017 di Haryana, Gurgaon; saya datang dan jadi kenal hampir semua keluarga dan teman-temannya. Saya bertemu lagi dengan Mimi saat saya ke Korea Selatan di tahun 2018, kami bahkan trekking bareng dan saya main ke rumahnya. Saya janjian akan datang di nikahan anaknya Elly nanti di Singapura; nikahan jadi ajang reunian. Hihihi.
-
JADI LEBIH KENAL DIRI SENDIRI
Solo traveling adalah ajang saya lebih mengenal diri sendiri, tahu batasan diri.
Saya jadi tahu kelemahan saya. Saya nggak tahan panas dan keringatan, saya nggak bisa telat makan sama sekali, saya nggak sabaran, dan saya (ternyata) dianggap galak sama banyak orang. Wkwk. Saya juga jadi tahu kelebihan saya: saya kelebihan berat badan.
-
SURVIVAL INSTINCT TERASAH
Karena cuma punya diri sendiri, bisanya bergantung ke diri sendiri, harus tarik kesimpulan dan cari solusi sendiri, jadi ya insting bertahan hidupnya terasah. Ada masalah di penginapan? Masalah di tiket atau penerbangan? Salah jadwal perjalanan? Salah makan? Semua harus bisa diatasi sendiri. Otak jadi bekerja lumayan cepat, sak sek sak sek, harus ambil keputusan untuk kemaslahatan diri. Hidup saya, tanggungjawab saya seorang.
Terasahnya survival instinct ini berguna di kehidupan saya secara umum. Kadang suka kagum sama otak sendiri kok ya kepikiran hal A di saat orang lain sudah mau menyerah berada di posisi M. Kok bisa untuk tekanan B dan Y, saya kepikiran melakukan A dan R. Itu huruf-huruf kalau disambung jadi AMBYAR btw.
I WISH I DON’T GO SOLO
Dengan semua keasyikan solo traveling di atas, ada nggak sih gak enaknya?
Well, bukan nggak enak sih, cuma beberapa kali dalam perjalanan solo traveling, saya sempat membatin, “Ugh, I wish I don’t go solo..”
Mau ikut program tur tertentu, kalau mau turnya private, minimal 2 orang peserta. Kalau nggak pesan private tour, jalannya gabung sama 30 orang, rame banget. Kalau mau private tapi sendirian, bayar untuk 2 orang, jadinya kemahalan. Ugh, I wish I don’t go solo..
Pernah pesawat saya delay hingga waktu yang tidak ditentukan karena keadaan cuaca tidak memungkinkan untuk terbang. Seluruh penumpang diinapkan di sebuah hotel. Kamar hotel sangat besar, terasa dingin; tentu saya menempatinya sendirian. I hate big hotel rooms. It’s intimidating. Ugh, I wish I don’t go solo..
Jalan-jalan di Indonesia tu agak susah kalau mau solo traveling – apalagi kalau nggak lancar bawa motor. Sewa mobil buat dipakai sendirian mahal sekali jatuhnya. Ojek nggak ada, pilihan tur adanya pakai mobil juga, angkutan umum tidak tersedia. Ugh, I wish I don’t go solo..
Lihat Taj Mahal, ugh, I wish I don’t go solo..
Ke Nami Island, ugh, I wish I don’t go solo..
Diteriakkin cowok mabuk yang menawarkan penisnya di siang bolong, ugh, I wish I don’t go solo..
Banyak hal yang mendera solo traveler, apalagi perempuan ya, tapi untunglah dari tahun lalu ada satu aplikasi dari pemerintah yang bisa membantu kita semua saat lagi jalan-jalan. Safe Travel, namanya. Ada banyak fitur dalam aplikasi ini tapi yang paling utama (dan saya suka) itu ada tombol darurat di dalamnya. Tombol ini akan membantu menyambungkan kita ke Perwakilan RI terdekat di negara yang kita kunjungi. Kalau ada apa-apa, pencet tombol ini. Walaupun jalan sendirian, jadi berasa aman banget karena kayak dijagain sama negara. Luv..
Selain itu, di aplikasi Safe Travel ini juga kita bisa menemukan imbauan, info negara, serta tips berwisata. Yang lucu, setiap kita mendaftarkan perjalanan yang akan kita lakukan, kita dapat poin! Hahaha. Saya nggak tahu sih poin ini untuk apa tapi semangat aja ngumpulin poin-poinan gitu. Wkwk.
TIPS ATUR KEUANGAN ALA JENIUS BTPN
Sudah siap jalan-jalan sendirian, eits, tunggu dulu, sudah pada jadi Teman Jenius belum?
Saya sudah dan memang fitur-fitur Jenius saya maksimalkan untuk mengatur keuangan. Sebelum lanjut, coba unduh aplikasi Jenius ke ponsel kamu dan lihat fitur-fitur Jenius yang ada di dalamnya.
Ada 3 jenis tabungan di dalam Jenius BTPN: Flexi Saver, Dream Saver, Maxi Saver. Akan jadi satu post sendiri kalau saya mau menjelaskan bedanya tapi intinya, kalau saya, uang harian saya taruh di Flexi Saver. Kalau punya impian tertentu yang mau dicapai dalam waktu tertentu juga, saya masukkan Dream Saver. Kalau ada uang mendem, saya masukkan Maxi Saver.
Nah, nabung untuk perjalanan solo traveling itu bisa banget diprogram di Dream Saver. Program saja menabung tiap bulan, misalnya sebulan 500 ribu. Diatur autodebet di tanggal tertentu, misalnya tanggal 30, abis gajian. Periode nabungnya sampai tanggal/bulan/tahun berapa, misalnya, sampai sebulan sebelum keberangkatan. Nah nanti setiap tanggal 30, Dream Saver akan tarik otomatis 500.000 dari saldo aktif. Abis dia tarik, dia kekep!! Gak bisa diambil sampai jangka waktu yang sudah diset di awal (sebulan sebelum keberangkatan) itu. HAHAHA. Pas di hari pencairan, tabungan bisa diambil plus bunga. Yeehaaaa..
Ada 3 jenis kartu dari Jenius BTPN: m-Card, e-Card, dan x-Card. m-cardnya sudah otomatis dapat dari pas daftar Jenius. m-Card Jenius merupakan kartu debit serbaguna yang bisa dipakai untuk transaksi offline maupun online. Kartu ini yang selalu saya bawa kalau pas jalan-jalan.
Biasanya, uang dari Dream Saver yang sudah saya cairkan saya pindahkan ke m-Card (via aplikasi aja mindahinnya gampil). Nah saya tinggal bawa si m-Card deh ke negara tujuan. Ambil uang di ATM berlogo visa, bisa. Gesek untuk transaksi, bisa. Gak mau gesek, ya pakai contactless aja, tinggal tap. AHZEK. Di Aussie kemarin saya pakai fitur contactless (kartu cuma ditaruh doangan di atas scanner) setiap bayar. Di Korea Selatan, bayar naik bus bisa pakai m-Card juga, tinggal ditap aja, berasa kayak warga lokal ga si. HAHAHA. Di Singapore pun tinggal tap aja di gate masuk MRT, nggak perlu beli kartu wisata yada yada. Bujet jalan-jalan pun terjaga karena nominal yang bisa dipakai di m-card ya sesuai nominal yang dimasukkan di awal. Hehehe. Jenius kan.
Oh ya, di Jenius juga bisa beli/jual mata uang asing. Mata uang asing yang ada sekarang tu SGD, JPY, USD, dan GBP. Nah jadi misalnya mau ke Singapura, beli saja dulu SGD pakai uang di saldo kita lalu pindahkan uang tersebut ke m-Card. Semua (beli SGD sampai pindahin ke m-Card) bisa dilakukan via aplikasi. Pas dipakai di Singapura, semua transaksi jadi sudah dalam bentuk SGD deh. Jadi gampang itung-itungannya. Hehehe. Jalan-jalan jadi nyaman pakai Jenius.
Untuk yang mau tahu lebih lanjut tentang aplikasi Safe Travel dan atau fitur-fitur Jenius, datang deh ke Jenius X Safe Travel Fest Kemlu di Food Society Kota Kasablanka Jakarta tanggal 28 November – 1 Desember 2019 ini. Di sana bisa tanya-tanya lebih lanjut tentang Jenius, daftar, serta ikutan berbagai talkshow yang menarik. Ada Tips Jalan-jalan Aman dan Nyaman bareng Alex Amrazing, Financial Workshop for Traveler bareng foundernya Jouska, juga Tips Jalan-jalan Aman dan Nyaman ke Luar Negeri bagi Perempuan bareng sama Windy Ariestanty. Uhuy!! Menarik semuanya!!
Sekarang, unduh aplikasi Safe Travel, daftarkan perjalananmu, masukkan impian solo travelingmu di Dream Savernya Jenius dan siap-siap ikutan konsep Jenius pelesiran: solo traveling dengan aman dan nyaman. HOKYA!!
Senyum dulu ah.. 🙂
(((Abis dia tarik, dia kekep!)))
Kok aku jadi mikir yang lain, hahahaha….
Mikir diselametin dari hampir keserempet mobil di pinggir jalan, maksud ku. *wink
Hmmm……….