Gimana cara loe enjoy hidup loe?
Apa yang bikin loe sedih?
Barusan dapat pertanyaan galau mellow itu dari Tarik, teman saya. Usut punya usut, ternyata dia lagi ngalamin krisis kayak yang saya alami beberapa bulan lalu. Krisis di mana baru sadar umur udah segini dan kayaknya belum punya apa-apa dan belum menghasilkan apa-apa. Sedih Sungguh. Dalam satu kalimat, rasanya sepert berikut:
Demikianlah.. *garuk-garuk aspal penuh kepedihan*
Beberapa bulan lalu saya merasa seperti itu, malah kalau Tarik sekarang krisis dan sedih saja, saya kemarin tenggelam!! Di saat krisis dimulai, keadaan keuangan lagi terganggu, lagi malas jualan pun di Moonaddict, hubungan saya dan Caesar menemukan ujung; secara jujur dan ikhlas saya katakan, itu keadaan yang berat – well, at least buat saya. Hihihi. *cemen*
Dulu saat krisis, saya curhat ke Silka (ofkoooorss), dan Silka bilang semua orang pun pasti pernah merasa seperti itu pada dirinya sendiri. Merasa orang lain lebih hebat dan lebih pantas dan diri kita belum ada apa-apanya. Orang lain akan melihat dan menganggap saya sukses sementara saya sendiri belum merasa demikian. This got me thinking.
Iya ya.
Kita itu mudah menakar keberhasilan orang lain dan kagum akan itu, tapi sangat susah menakar keberhasilan diri dan memberikan penghargaan untuk apa yang sudah kita capai hingga kini. Sesedikit apapun itu.
Fakta bahwa saya kelihatan lebih muda dibanding teman seumuran saya saja itu udah pencapaian lho. Hahahaha. *minum air bawaan dari air terjun awet muda di Sukabumi*
Saya pun mulai refleksi diri, mikir apa aja sih yang sudah saya capai hingga sekarang? Dan Puji Tuhan, ternyata banyak!! Ih ya ampun, saya ini kece badai sangat!! *kemudian pembaca muntah*
Dulu, saya bukan tipe orang yang mencintai diri saya sendiri. Dengan banyak hal yang sudah terjadi di hidup saya, saya selalu merasa nggak pernah cukup baik untuk orang lain, untuk kerjaan saya, untuk apapun dan siapapun juga. Despite all of my laughter, I feel that I’m a failure inside. Kali pertama saya kemudian sadar bahwa saya pantas dicintai justru adalah saat Caesar meninggalkan saya dan menyerah dengan mudah dalam hubungan kami. Saya kira saya akan lama merasakan sakit,Β tapi ternyata tidak. Saya lalu sadar, orang yang memantaskan dirinya untuk menyandang gelar mantan dari kita, adalah orang yang tidak pantas mendapatkan kita. Saya tahu saya sudah berusaha keras menjaga hubungan dengan Caesar but hey, it takes two to tango, nggak bisa saya saja yang berusaha dong. He took me for granted. Maka saya merelakan Caesar pergi dan menerima kehadiran Mas Ryan Gosling kembali di hidup saya. π Dari situ saya baru sadar, saya bisa sayang diri saya. π
Trus saat refleksi diri, saya baru sadar, saya ni hebat juga ya. Umur 28tahun, sudah memilih untuk tinggal sendiri, tidak menumpang orangtua, tidak lagi minta sokongan finansial ke orangtua, bisa mendapatkan pekerjaan baik, bisa jalan-jalan, bisa investasi; hebat lah pokoknya. Apakah itu standar keberhasilan saya? Nggak sih, saya masih punya angan-angan untuk menjadi lebih baik lagi. Tapi ini adalah cara termudah untuk bisa menghargai diri saya, melihat apa saja yang sudah saya lakukan dan kemudian bersyukur untuk itu.
Kalau gue masih tinggal sama orangtua bagaimana, Lan? Gue nggak sukses dong?
Nah ya jangan ikut-ikutan saya dong!! Cari hal kecil apa yang sudah kalian lakukan untuk hidup kalian dan bersyukur untuk itu. Pukpuk dan puji diri sendiri bahwa kalian keren!! Penghargaan ke diri sendiri itu penting. Karena dengan menghargai diri sendiri, kita memantaskan diri kita untuk juga dihargai orang lain. π *tsah, sudah kayak Maria Tegar belum saya? SALAM SUPER!!*
So Tarik, my dear friend, loe harus bangga! Di umur yang kata loe sudah nggak muda lagi itu, loe sudah bisa punya pekerjaan baik, bisa biayain hidup loe, bisa main biola, bisa lulus perkuliahan dua kali (S.Hum dan SH!! Sinting!!), bisa ikut acara marathon sampai ke Singapura dan Phuket dan Bromo. Gila nggak tuh dedikasi loe!! Loe harus bangga sama diri loe sendiri. Be proud, brotha! Loe sudah berhasil! π
Kalian, yang lain, bagaimana? Sudah sayang sama diri sendiri dong yah yah.. Ayo sayangi diri.. You are truly worthy. Seperti akyuuuu.. Hihihi..
Senyum dulu ah.. π
PS: Dari sekitar setahun lalu, Tarik minta saya nulis blogpost yang ada dianya atau yang menceritakan kegiatan kami. Saya ga lakukan karena memang belum ada yang pantas saya share tentang dia atau kami di sini. Hihihi. Sekarang saya lakukan, tulus, tanpa loe minta Rik, karena kali ini, apa yang jadi concern loe, menurut gue, pantes gue share. Dan karena gue ga kasi loe hadiah ulangtahun kemarin, anggap aja ini hadiah ulangtahun untuk loe ya. Ikhlas gue Rik, ikhlas!! Hihihi. *pasang iket kepala* *lari-lari cantik pake tanktop di GBK*
Emberan cint… dari pada mengasihi diri sendiri seharusnya kita bangga menjadi diri sendiri, gak dompleng tenar ortu ( emang ortu situ siapa, Tine? ), bisa hidup dengan keringat sendiri, dll… Sutralaaah… be proud of what we are.. π