Itinerary 2H2M (atau 3H2M) Solo

•
•0
Untuk beberapa yang (pernah) sekedar bertanya (atau malah meminta) saya buatkan itinerary, ini beberapa itinerary yang mau saya bagi. Gratis untuk kalian. 🙂
Bilang apa hayoooo? :p
————————————————————————————————————————–

Hari 1:
Sampai di Solo di pagi hari setelah menghabiskan 8jam40menit menumpang kereta Argo Lawu dari Jakarta langsung lah cari angkutan (becak atau mobil sewaan atau taksi) di luar stasiun. Minta untuk diantar ke Gudeg Ceker Margoyudan untuk makan awal-lebih-pagi-dari-makan-pagi. Hihihi. Gudeg Ceker Margoyudan ini bukanya dari jam 2pagi hingga sekitar jam 6pagi. Tapi biasanya jam 5pagi sudah habis. 😀

Setelah urusan mengisi hati perut selesai maka perjalanan dilanjutkan ke penginapan untuk check-in. Tapi kalau belum bisa check-in, jangan sedih, main saja ke Pasar Gede. Pasar adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi saat kamu nggak tahu mau ke mana di pagi hari! Hihihi. Di Pasar Gede bisa lihat-lihat keadaan pasar, bisa beli pisang murah setandan untuk makan pagi esok hari, bisa dapat makanan-makanan tradisional, dan bisa ikut di market-galore saja reramean di pasar. Hihihi.

Kalau saat ke penginapan sudah bisa check in, maka langsung check in dan istirahat saja dulu. Senyaman-nyamannya kursi di kereta, tetap saja tubuh tidak bisa lurus sempurna dan tidur pun tidak senyaman tidur di kasur kan. 😀 Istirahat kira-kira hingga jam 9 atau 10 lalu naik becak menuju Pasar Gede untuk makan Nasi Liwet Bu Sri! Hehehe. Nasi Liwet Bu Sri ini tempatnya di seberang Pasar Gede. Tanya saja ke orang di sekitar Pasar Gede, pasti semua tahu. 🙂

Selesai makan, jalan kaki menyeberang (di zebra cross ya) ke dalam Pasar Gede untuk menikmati Dawet Telasih Bu Dermi! 😀 Banyak dawet telasih tersedia di dalam Pasar Gede tapi yang terkenal memang Dawet Telasih Bu Dermi ini. Posisinya agak di belakang dan bersiap dijudesin mbak penjualnya ya. Hihihi. Tapi dawetnya sendiri enak! Segar sekali! Jadi tidak apa deh dijudesin juga. 😀

Setelah itu, jalan-jalan lah di sekitar Pasar Gede. Ada kelenteng juga di sebelah kirinya. Kelentengnya kecil tapi cantik! Boleh foto-foto di sana. Kalau mau masuk, jangan lupa buka alas kaki dan ijin penjaganya ya.

Selesai dari Pasar Gede, perjalanan dilanjutkan ke Pura Mangkunegaran. Beli tiket lalu masuk menjelajah kawasan istana dan museum yang ada di dalamnya. Dari Pura Mangkunegaran, lanjut ke Pasar Klewer yang keberadaannya tak jauh dari Pura Mangkunegaran. Mau belanja batik murah meriah, bisa di pasar ini. Di luar Pasar Klewer, dekat gapura, ada juga Tengkleng (yang sepertinya) super enak karena ramai sekali. Karena saya bukan pemakan daging merah jadi nggak bisa kasih penjelasan akan rasanya ya. 😀

Dari Pasar Klewer, perjalanan dilanjutkan ke Kampung Batik Kauman. Susuri gang-gang dengan toko-toko batik di kanan kirinya. Mau belajar membatik? Bisa ke Batik Gunawan di ujung jalan. Mau sekedar berbelanja, bisa di sepanjang jalan itu. Jangan ragu ke gang-gang sebelahnya karena banyak toko-toko kecil juga yang kadang menawarkan model baju atau celana atau batik yang tidak ada di tempat lain.

Selesai dari Kampung Batik Kauman, lihat jam! Kalau belum jam dua siang, langsung menuju ke Kantor Dishub Manahan untuk naik Bus Wisata Werkudara! Bus ini hanya beroperasi Sabtu dan Minggu dengan jadwal keberangkatan dua kali dalam sehari. Untuk menaiki bus ini, paling tidak reservasi sehari sebelumnya ya. Lebih jelas tentang bus ini, silakan baca post dari teman jalan saya Kakatete di sini.

Setelah Bus Werkudara sampai kembali di Kantor Dishub, jalan kaki untuk makan (lagi? IYA LAGI!) di Cafe Dangan sambil santai mengobrol. Cafe Dangan letaknya nggak jauh kok dari Kantor Dishub dan sudah pasti bisa jalan kaki. Keluar Kantor Dishub ambil jalan ke kiri. Lurus terus mengikuti jalan, jangan belok-belok walaupun jalan terpecah. Tetap lurus saja dan kalau lihat ada bapak atau ibu haji di jalan tersebut, percayalah kalian berada di jalan yang benar. Jalan yang diridhoi. Amin. Puji Tuhan. Di Cafe Dangan bebas menghabiskan waktu sampai malam. Lalu kembali ke penginapan dengan becak atau taksi. Hari pertama, selesai. 🙂

Hari 2:
Hari ini ayo ke luar kota sedikit. Sewa mobil untuk menuju perhentian pertama: Timlo Sastro. Mari makan! Hahaha. Perut terisi, happy tummy happy me, perjalanan dilanjutkan ke luar kota menuju Karanganyar. Jangan lupa minta berhenti sebentar di mini market untuk beli minum dan makanan kecil ya. Tujuan wisata yang pertama adalah Candi Cetho tapi sebelum mencapai Candi Cetho, kalian akan melewati Kebun Teh. Minta berhenti sebentar di Kebun Teh itu untuk menghirup udara segar, minum teh hangat, dan kalau beruntung, beli Cilok Kukus! Nom nom nom! 😀

Sebentar saja di Kebun Teh, ayo lanjutkan perjalanan ke Candi Cetho. Beli tiket masuk lalu persiapkan kaki untuk menaiki tangga menuju atas candi. Sebelum sampai atas, belok kiri dulu ke menuju Candi Kethek. Jadi sekali dayung, dua candi terlampaui. 😀 Sudah selesai bersantai dan melihat sekeliling Candi Cetho, ayo ke candi lainnya: Candi Sukuh! Dari Candi Cetho ke Candi Sukuh tetap naik mobil ya, tidak bisa jalan kaki. Beli tiket masuk lagi dan nikmati candi yang terkenal sebagai candi porno ini. Ademnya suasana komplek candi pun cocok untuk bersantai menikmati angin semilir. 😀

Setelah dari Candi Sukuh, kita ke tujuan terakhir yaitu Air Terjun Jumog! Kaki tetap harus dipersiapkan karena menuju dan kembali dari air terjun ini, kita harus menuruni dan menaiki 232 anak tangga! Aha! *beli koyo untuk persiapan ya* Sampai di jembatan sebelum air terjun, bisa kita lihat banyaknya tempat makan lesehan di pinggir sungai dengan air jernih mengalir. Jadi makan lagi? OH SUDAH TENTU! Hahaha. Tidak ada yang bisa mengalahkan makan Sate Ayam atau Sate Kelinci di pinggir sungai sambil mengobrol santai dengan teman, kan? 😀

Ha
bis makan, jangan lupa ke air terjunnya ya. Jangan habis makan lalu balik! Hihihi. Oya untuk yang pergi bareng keluarga, bisa banget bawa baju renang ya karena di Air Terjun Jumog ini ada kolam renang. Bersih dan menyenangkan kok ada Jungle Gym-nya juga. 🙂

Sudah puas bersantai di Air Terjun Jumog, ayo jalan kembali ke mobil dan pulang ke Solo. 😀 Kalau masih lapar, bisa berhenti di angkringan yang ada di pinggir jalan kembali ke Solo. Saya lupa namanya tapi itu cukup terkenal kok dan biasanya penuh. Hihihi . Sampai di Solo, mandi dan istirahat lalu bisa makan. Mau makan di restoran, banyak pilihan ternyata di Solo. Dan banyak kafe-kafe lucu bertebaran. Kalau lelah, sudah lah makan di mall saja atau di dekat penginapan. *percayalah, saya nggak main-main soal bilang ‘lelah’ ini karena seharian keliling candi dan naik turun tangga, kaki tidak akan bisa bohong.. :p*

Untuk yang besok pulang (2H2M perjalanan), jangan lupa beli roti atau makanan bawaan untuk besok makan pagi sebelum naik pesawat kembali ya.

Hari 3:
Yang kembali pagi ini ke kehidupan nyata, hati-hati di jalan pulang. Yang masih ada waktu (3H2M) sebelum kembali sore hari di hari ketiga, ayo ke Pasar Mbeling untuk makan pecel! Hehehe. Perut kenyang, ayo geser ke Pasar Triwindu! Pasar Triwindu ini pasar barang antik (seperti yang ada di Jl Surabaya, Menteng, tapi jauh lebih besar). Nikmati perjalanan ke masa lalu dan buang mantanmu di sini bernostalgia. Capek berputar-putar, jalan kaki sebentar ke Taman Sriwedari. Taman besar yang cocok untuk bersantai. Badan sudah cukup segar, ayo segera kembali ke penginapan dan bersiap untuk kembali ke kenyataan. Pesawat sudah menunggu di Bandara Adi Sumarmo Boyolali, membawamu kembali ke Jakarta! 😀 Short getaway, tapi dengan banyak senyum dan banyak bersyukur, sungguh lah ini liburan singkat yang menyegarkan! 🙂

Sekian itinerary gratisannya. Kalau ada yang kurang, maaf ya; kalau ada yang salah, beritahu saya. Kalau kurang pas, silakan diubah susunannya sesuai rute jalan-jalan yang diinginkan. Hihihi.

Terima kasih.
Kembali kasih.

Senyum dulu ah.. 🙂

Related Posts

Leave a Reply