“Tau nggak si Miss dia pakai helikopternya ke mana? KE PASAR ATOOOM. Miss tahu Pasar Atom kaaaan. Cuma demi jajan di Pasar Atom looh!!” Sanny cerita tentang seorang Crazy Rich Malangian yang tidak bisa saya sebutkan namanya.
Bukan karena confidential, melainkan karena saya lupa. Wkwk.
Tapi bagaimana ini, Crazy Rich Malangian sudah ke Pasar Atom, naik helikopter pula, masa Crazy Rich Prawirotamanan kalah?! Tidak bisa dong!
Maka siang itu di hari kedua saya di Surabaya, saya ke Pasar Atom!
Naik Gojek.
Ngeeeeeng…
***
Pasar Atom yang ada di Surabaya utara ini memang terkenal.
Sebagai pasar tua yang sudah buka dari tahun 1972, keterkenalannya mungkin sepadan dengan Pasar Beringharjo di Yogyakarta atau Pasar Klewer di Surakarta walaupun secara isi, jauh berbeda. Kalau menyebut Pasar Atom, sebenarnya mengacu ke dua pasar: Pasar Atom Mall (yang baru) dan Pasar Atom Lama (yang lama—yaiyalah).
Kedua pasar ini letaknya saling membelakangi dan menyambung jadi jangan bingung turun di mana dari helikopter Gojek ketika mau ke pasar ini. Turun di Pasar Atom Mall bisa nembus ke Pasar Atom Lama. Turun di Pasar Atom Lama bisa tembus ke Pasar Atom Mall.
Pasar Atomnya nggak pakai wing soalnya jadi bisa tembus. Hihihi. #khususyangpahamsaja
Walaupun di Pasar Atom ada butik jualan baju, sepatu, tas, underwear, serta ada toko emas berderet-deret; tapi ketika siang itu saya ke Pasar Atom, misi saya hanya satu: JAJAN!!
Hehehe.
3 Jajanan Pasar Atom
Sayangnya saya nggak menyiapkan perut kala itu. My bad. Jadi baru makan beberapa jajanan, saya sudah kenyang. Sepanjang keliling di pasar, saya hanya makan tiga jajanan (eh yang satu dibungkus deng.. Hehe).
PS: *Semua foto dalam artikel ini dipotret dengan ponsel Oppo F1S.*
*Tapi post ini tidak disponsori Oppo… :'(((*
-
Cakue Peneleh
Katanya, ini jadi salah satu jajanan wajib kalau ke Pasar Atom. Ada beberapa jenis cakue yang dijual di kedai Cakue Peneleh ini; dari mulai cakue biasa yang kosongan sampai yang ada isinya. Yang terkenal tu cakue udangnya. Cakue udang di Peneleh ini bentuknya geranjulan (karena ada potongan udangnya hehehe) dan bisa dinikmati dengan harga Rp 6000,-. Di tempat Cakue Peneleh ini juga jualan jajanan lainnya, tapi kemarin saya hanya beli cakue kosong dan cakue udangnya saja.
Secara rasa, menurut saya biasa saja, ngga spesial. Malah agak terlalu hambar. Mungkin micinnya kurang. Wkwkwk. Dan cakue di Cakue Peneleh ini dijual tanpa cocolan. Udah aja gorengan cakuenya doang gitu.
Menurut saya sih akan lebih enak kalau ada cocolannya, entah saus sambal atau saus asam manis kayak saus cakue biasanya gitu. Oya, Cakue Peneleh ini tidak menyediakan tempat makan atau tempat duduk ya. Biasanya orang beli untuk bawa pulang. Bisa sih makan di sekitaran kedainya, tapi ya sambil berdiri gitu.
-
Bubur madura
Ini juga jajanan wajib coba di pasar ini. Penjual Bubur Madura ini berderat-deret dan suka banget panggil-panggil ‘Sayang..’ dan ‘Cantik..’ ke semua Mbak-mbak yang lewat. Hahaha.
Jadi, kalau butuh perhatian dan asupan bagi ego, datanglah ke Pasar Atom Surabaya dan jalan bolak-balik saja di depan penjual Bubur Madura ini. Wkwk.
Bubur Madura berisi campuran berbagai macam bubur. Yang saya ngeuh, isiannya antara lain bubur sumsum, bubur mutiara, bubur ketan item yang kesemuanya dicampur di pincuk daun pisang lalu disiram kuah santan dan kuah gula merah cair. Secara umum, citarasa Bubur Madura tu memang manis, tapi ada beberapa bagian bubur yang terasa gurih di lidah.
Saya suka Bubur Madura!! Porsinya nggak terlalu besar jadi nggak terlalu ngenyangin, rasanya pun enak! Makannya bisa sambil duduk (ada kursi-kursi gitu disediakan) atau kalau penuh ya berdiri saja di sepanjang lorong. Harga seporsi Bubur Madura Rp10.000.
-
Nasi Cumi Pasar Atom
Sebenarnya Nasi Cumi ini tidak berlokasi di dalam Pasar Atomnya melainkan di Jalan Waspada; berbatasan langsung dengan Pasar Atom Lama. Nasi Cumi ini sudah terkenal banget sebagai salah satu makanan legendaris di Surabaya.
Saya makan Nasi Cumi ini dua kali. Pertama dengan pesan GoFood (Bubur Madura juga bisa dipesan via GoFood ya), dan yang kedua saya datang langsung tapi bungkus. Hihihi. Mengingat namanya yang sudah melegenda, saya membayangkan tempatnya paling enggak ya kayak kedai permanen gitu. Saya tanya ke Ibu Bubur Madura lokasi si Nasi Cumi Pasar Atom ini dan ibunya langsung menunjuk ke belakangnya, “Itu, Mbak.. Sampeyan tinggal nyebrang itu keliatan.”
PS:
Sekarang saya sudah terbiasa dengan panggilan ‘sampeyan’. Nggak pengen nangis dan merasa sedih lagi kalau dipanggil demikian. Hihihi.Saya melihat ke seberang dan tidak menemukan plang atau spanduk bertuliskan Nasi Cumi Pasar Atom.
“Itu, Mbak. Keliatan dari sini.”, seorang Mas-mas yang tadi barengan beli Bubur Madura mencoba menjawab kebingungan saya.
“Mana sih, Mas?” saya masih nggak melihat tulisan Nasi Cumi sepanjang mata memandang.
“Itu, Mbak, tenda hijau itu lho.” katanya sambil menunjuk sebuah warung tenda tanpa nama.
WHAT?!
Yes… Si Nasi Cumi ini tidak punya tempat permanen kayak kedai atau warung tembokan gitu, Rencang-rencang. Lokasinya ada di sebuah warung tenda sederhana! Kalau saya nggak tahu tentang Nasi Cumi ini, pasti saya kira itu warung tenda biasa karena di warung itu juga ada jualan rokok, minuman bersoda, dan lain-lainnya. Pokoknya sederhana sekali deh, di pinggir jalan ramai, tanpa nama.
Ada tiga menu nasi cumi yang dijual disini. Semuanya berpusat ke si cumi hitam yang diolah dengan bumbu pekat yang rasanya gurih dan wlewlewle enak!
(1)—Nasi Biasa (nasi, mie, cumi, peyek udang)
(2)—Nasi Campur (nasi, mie, cumi, empal, telur pindang, peyek udang)
(3)—Nasi Komplit (nasi, mie, cumi, empal, telur pindang, babat, usus, paru, peyek udang)Ya ampun, saya baca paket nasi komplitnya kenapa tetiba langsung pusing ya. Wkwkwk.
Selain menu yang berpusat di nasi cumi, ada juga ada menu lainnya seperti rawon dan nasi tongkol.
Warungnya sederhana, ada kursi dan meja bar yang menempel di gerobaknya gitu. Untuk yang bawa mobil, bisa parkir persis di depan warung atau di seberangnya, ada tukang parkirnya kok. Seporsi nasi cumi biasa bisa dinikmati dengan harga Rp18.000 (dan free biaya antar di GoFood!).
***
Setelah mencoba tiga jajanan di Pasar Atom Surabaya itu, apa masih ada jajanan lain yang mau dicoba?
MASIH BANGET!!
Kapan-kapan saya mau kembali ke Surabaya dan mempersiapkan perut untuk mencoba jajanan lain di Pasar Atom. Saya sudah chup beberapa jajanan lainnya seperti rujak, cendol, roti manis jadul, dan bakwan kuah. Grrr.. Menuliskan ini, saya jadi ingin secepatnya menelpon pilot keluarga untuk atur helikopter ke Surabaya.
“Halo.. Pilot.. Ini Bulan. Tolong siapkan helikopternya ya, saya mau ke Pasar Atoooom.”
*ngomong sama pulpen* #khususyangpahamsaja
Senyum dulu ah.. 🙂
Pas aku baca judulnya nih, aku udah siap buat komen “wah kalau ke Pasar Atom aku ngincer nasi cuminya yang katanya terkenal banget bahkan diposting di surabaya street food di instagram.”
Setelah baca ternyata dapat porsi paling banyak paragrafnya dibanding yang lain. Emang bener nih spesial banget hahaha.
Kalau di Surabaya aku kadang masih bingung antara Pasar Atom dan Pasar Grosir Surabaya (PGS) sama Pasar Turi itu sebelah mananya. Wkwkwkw. Pasar Atom ini yang dulu pernah terbakar bukan ya? dan banyak pertanyaan lainnya. Soalnya meskipun dari rumah cuma 2-2,5 jam, aku termasuk yang jarang ke Surabaya. Jadi ya masih bingung gitu lho. Soalnya buat aku yang sobatmisqueen jalan-jalan ke Surabaya itu identik dengan mall makanya aku dan keluarga gitu jarang main ke Surabaya.
Lho, kenapa kak Bulan pengen nangis dipanggil sampean? Sampean itu di Jatim termasuk sopan lho. wwkwkwk
Hahaha iyaaaaa. Tapi kan bagi orang Jogja, ‘sampeyan’ itu kasaaaar. Hihihi. Sekarang sudah terbiasa kok disampeyan-sampeyanin orang di Surabaya/Malang.
Nasi Cuminya adu adu memang menempati relung hati terdalam. Disuruh makan itu sehari tiga kali juga aku mau, Mas Ga. ???
Waktu aku ke Surabaya beberapa waktu lalu kurang riset nih. Taunua ada Nasi Cumi yang banyak jadi perbincangan. Duh, andaikan waktu itu tahu ada makanan spesial ini, kudu mampir banget ke Pasar Atom!
KUDU PAKE BANGET!! Ayo ampiri lagiiii.