Jatuh Cinta sama Canggu

Saya jatuh cinta sama Canggu.

Iya, sama Canggu.. Bukan sama kamu..

Maaf ya Mas..

LAH?!

*towew*


flower-offering-bali

Awal bulan ini, saya berkesempatan mengunjungi Pulau Dewata dan kali ini bukan untuk bekerja! YAY! Haleluya!

Jika sebelumnya saya jatuh cinta sama Bali secara umum; ketika kemarin ke sana lagi, saya menemukan satu area di Bali yang membuat saya jatuh cinta secara khusus. Canggu, namanya.

Canggu ada di Kuta Utara, namun walaupun judulnya ‘Kuta’; kehidupan di Canggu jauh dari hingar-bingar meletup-letupnya Kuta (dan Legian) yang sudah sangat terkenal hingga ke mancanegara. Kehidupan di Canggu hampir sama dengan kehidupan di Ubud yang tenang, santai kayak di pantai, slow kayak di pulaw, menyenangkan dan ramah. Tapi kalau Ubud sudah sangat komersil (menurut saya) dan agak kurang ramah, di Canggu semua masih sangat ramah!

bungalow-living-gallery-canggu
Salah satu cafe cum galeri favorit di Canggu!!

Pagi-pagi makan di kafe, semua orang saling menyapa. Nggak bule nggak domestik, semua saling menyapa ramah. Di Canggu juga saya bertemu beberapa orang Indonesia yang nggak pakai maxi dress berkibar-kibar dan topi pantai  super lebar padahal lagi makan di dalam ruangan. Hihihi. Kami berbagi tempat makan, kami saling menyapa ‘Hi’ atau ‘Halo’ kemudian kami masing-masing sibuk dengan buku atau teman. Berbicara tentang banyak hal.

Pelayan-pelayan di Canggu pun tidak tebang pilih; tidak melayani wong londo dengan baik sedangkan orang lokal sendiri dicuekkin; seperti cerita banyak teman saya yang diperlakukan demikian di beberapa tempat makan di Bali. Beruntung saya belum pernah mengalami sih, malah selalu dikira orang Jepang kalau lagi jalan sendirian keliling Bali; dan selalu membuat saya bingung, mereka nggak lihat kulit sawo terlalu matang saya dan bulat sempurnanya mata saya apa? *DEUUU*

Jadi bisa melakukan apa saja di Canggu?

Ke Bali ya sudah pasti HARUS ke pantai dong. Ada beberapa pantai di dekat Canggu seperti Pantai Berawa dan Pantai Echo. Saya hanya sempat mengunjungi Pantai Berawa untuk melihat matahari terbenam. Masuk pantai ini membayar IDR2000 untuk motor. Pantainya sendiri berpasir hitam, tapi sungguh sangat halus. Anjing bebas berkeliaran, bermain air, mengejar ombak, bercanda dengan sesama anjing, atau sesederhana duduk saja santai menikmati hembusan angin yang menggoyang-goyang telinganya yang terkulai panjang. Orang-orang bebas duduk santai di atas pasir, bermain selancar, menaklukkan ombak yang cukup tinggi dan keras, berendam, berbaring sambil membaca buku atau berciuman (UHUK!! Biji kedondong mana biji kedondong??), atau bermain kembang api sambil berlari-lari. BEBAS!! Semua bebas!!

brawa-beach-canggu
Loncatan untuk mengeluarkan biji kedondong

Pantai Berawa punya garis pantai yang panjang, membuatnya tempat yang tepat untuk melihat momen matahari terbenam walaupun nggak pas lurus.

Setelah dari pantai, pasti lapar kan. Di Canggu banyak tersedia tempat makan yang unik dengan suasana yang nyaman. Saya bilangnya, a place with personality. Dari mulai kafe galeri sampai warung pinggir jalan. Dari makanan Vietnam, India, Barat, Timur, Utara, Selatan; tersedia semua. Saya dibantu Zomato saat mencari tempat makan di Canggu. Aplikasi ini berguna sekali untuk mencari tempat makan yang sesuai dengan keinginan, bisa tahu harga kira-kiranya, dan sekaligus ada peta di dalamnya yang bisa membawa kita sampai ke restoran tersebut. Kalau mau tahu saya makan di mana saja selama di Canggu dan apa pendapat saya tentang makanan dan tempat tersebut, follow akun Zomato saya dulu dong. Bihihik, promosi. 😀

food-canggu-bali
Om nom nom…

Selain pantai dan tempat makan yang hits, Canggu juga surganya hidup santai. Benar deh, waktu berjalan lambat sekali di Canggu ini. Dan karena nggak ada macet seperti di Kuta, ke mana-mana jadi mudah dan cepat. Naik motor pun terhitung mudah karena jalanan tidak begitu ramai.

Harga-harga di Canggu bagaimana, Lan?

Mau mahal? ADA!

Mau murah? JUGA ADA!

Canggu beragam sekali. Akomodasi tersedia mulai guesthouse yang ala kadarnya hingga hotel-hotel bintang lima. Mau tinggal lama? Cari majalah dinding di sekitar tempat makan di Canggu dan kalian akan menemukan iklan-iklan rumah atau kamar yang disewakan mingguan atau bulanan. Tingggal pilih mau dekat pantai atau dekat tempat makan. Mau sewa motor? Di mana-mana ada tempat penyewaan motor. Mau adopsi anjing? Silakan ke shelter terdekat untuk peluk erat anjing yang akan menemani hari-hari kalian. Mau menghabiskan waktu dengan yoga? Banyak tempat yoga retreat. Nggak mau yoga, mau dance saja. Ada tempat latihannya! Mau bergaul dan foto-foto dengan dinding yang unik dan berwarna, cari saja kafe-kafe artsy yang bisa jadi latar foto. Mau menghabiskan waktu dengan bengong-bengong saja? Langsung lari ke pantai dan duduk santai sepuasnya!

wall-adv-canggu
Eh bagaimana? Sewa ruang dapat orang, gitu?

Gara-gara Canggu saya berpikir untuk pindah ke Bali saja setelah PHK lalu.

Sebegitu jatuh cintanya saya sama Canggu. Semua tentang area ini membuat saya berkata, “Canggu ini Balinya Bali..”. Semoga tidak berubah hanya karena saya tulis dalam blog ini ya. *deu, situ terkenal, Lan?*

Suatu saat saya pasti pindah meninggalkan ibukota. Meninggalkan Jakarta. Untuk menikmati waktu …

Kemungkinan besar, saya akan ke Canggu.

Semoga bisa terwujud. Ihir.. Amin!!

Senyum dulu ah.. 🙂

Related Posts

2 Responses

Leave a Reply