Meninggalkan Seperempat Hati di Macau

Saya sudah coba mengemukakan perasaan saya tentang daerah administrasi khusus ini. Baik di buku catatan yang saya bawa, di sms saya ke teman2 yang menanyakan Macau, atau di cerita-cerita saya. Tapi saya gagal. Hanya satu kalimat yang dapat menggambarkan. 

Macau…I’m in Love..

Macau terlalu merebut hati saya. Macau terlalu menggoda. Macau terlalu menangkap keinginan saya akan dunia (maupun akhirat). Saya coba ceritakan ya.

Saya menginap di sebuah hostel milik seorang Bangladesh. Namanya Augusters Lodge (eh ini nama hostelnya maksudnya, bukan nama om yang punya..hihihi). Menemukan Augusters Lodge ini gampang-gampang susah. Saya dan teman-teman sempat lama tu muter-muter karena nggak tahu jalan. Hahaha. Dari jetty port kan kami naik shuttle bus gratisan ke Lisboa Hotel. Di depan jetty port memang banyak shuttle bus milik hotel-hotel mewah gitu, tapi dari buku panduan yang kami baca, yang gratis hanya beberapa, shuttle dari Lisboa Hotel salah satunya. Maka mari cuss!! *lumpat ke bus*

Sepanjang jalan kami lihat kiri kanan tapi biasa saja, lebih seperti Johor Bahru-Malaysia dengan jalan-jalan super lebar tapi sepi. Hihihi. Kami melewati Macau Tower lalu jalan terus sampai ke Lisboa Hotel. Nah kemudian barulah ‘perjalanan’ dimulai.

Karena ke Macau ini dadakan (remember saya harusnya ke Shenzen dulu tapi ditolak), jadi saya dan teman-teman nggak gitu aware dengan keberadaan sesungguhnya si Augusters Lodge ini. Alamatnya sih ada, tapi karena hampir semua orang yang berada di sana bisanya bahasa Mandarin, ya bagaimana lah kami-kami yang nggak ada tampang paham Mandarin ini bertanya? :))) Sempat nanya sama beberapa orang dengan menyebut alamatnya pun mereka nggak tahu. Yang ada malah Mbak Adhe beli nomor Macau dulu. Ih giliran orang mau beli produknya, dia ngerti. -_____-

Sempat kira-kira setengah jam saya dan teman-teman berputar-putar nggak jelas sampai kemudian memutuskan untuk mengambil salah satu jalan saja dengan perasaan dan pikiran positif akan menemukan si Augusters Lodge ini. Ancer-ancernya adalah apotik dengan sebuah nama. Jalan terus sambil tengok kanan kiri kanan kiri. Dan kira-kira jalan ketiga, ada yang meneriakkan nama apotek yang kami cari. Semua langsung nengok trus bahagia bener loncat-loncat melihat tu apotek!! Hahahaha. Siapa sangka coba? Ini Cina lho.. Dengan jalan yang dipenuhi berbagai toko yang masing-masing toko itu punya plang nama sendiri!! Dari sekian plang nama kok ya kami akhirnya bisa menemukan plang nama yang kami cari. Keren banget kan kami ini. Hihihi.

Enam puluh tujuh anak tangga harus kami naiki untuk akhirnya mencapai area penerimaan (eh jangan sedih, selain enam puluh tujuh anak tangga, kami juga harus melewati sebuat rumah bordil..hihihi). Kami diterima dengan baik dan harus menunggu sebentar untuk kamarnya disiapkan. Karena kami dadakan jadi jatah tempat tidur kami juga pas-pasan. Kami datang berlima dan hanya ada empat tempat tidur tersedia. Hihihi. Jadilah saya dan miu tidur berdua dalam satu tempat tidur ukuran single. :))))

Dekat dari tempat kami menginap ini ada tempat makan egg tart yang super terkenal banget! Margaret E Nata namanya. Dekat sekali, jalan kaki saja sampai. Di seberang kami menginap juga ada Bebek Peking luar biasa uenak! Jalan sedikit lagi, ketemu kaunter Bossini (eh ini gimana, penting ga? Hahaha). Jalan lagi sudah sampai deh di Senado Square, alun-alun besar yang jadi pusatnya old town Macau. Super menyenangkan!!

Di Macau juga bisa main-main ke The Venetian. The Venetian itu hotel maha wah wah. Di sana bisa naik gondola, keliling-keliling hotel yang didesain ala-ala kota Venesia. Menginap di sana juga bisa. Ada hotelnya. Waktu kami naik shuttle busnya The Venetian, kami bertemu dengan tiga orang Indonesia dari Surabaya dan mereka menginap di sana. Katanya kamar yang mereka tempati, per malamnya 5juta. OKEH!! Dadaaa babaaaay.. :))))

Di Macau juga ada The Bubbles di City of Dreams. Kesananya gimana? Sebenarnya bisa naik taksi, tapi karena kami beberapa kali coba naik taksi dan supirnya nggak bisa bahasa Inggris, maka kemudian naik taksi bukan pilihan lah. Pilihannya kembali pada: shuttle bus gratis!! Hihihi. Dari Venetian ke City of Dreams sebenarnya dekat, tapi shuttle busnya nggak terhubung. Jadi kami kreatif donk. Kami naik shuttle bus Venetian ke Jetty Port dan dari Jetty Port naik shuttle busnya City of Dreams. Hahaha. Kalau punya banyak waktu, cara ini bisa diikuti. Free jugak. Hihihi.

Apa yang menyenangkan dari Macau? SEMUANYA!!
Oh well, mungkin ini saya aja ya. Saya cinta semua tempat dengan gereja-gereja cantik dan di Macau banyak sekali gereja (atau reruntuhan gereja) yang bagus. Haleluya!

Biaya hidup di Macau juga masih sangat terjangkau, jadi kan kalau gitu jalan-jalannya juga lebih tenang ya. Ga takut uang habis terus. Huahahaha.

Saya meninggalkan seperempat hati saya di Macau.
Bagaimana tidak?
Di Macau, satu sisi hotel-hotel mewah, sisi lain ruko-ruko padat berdempetan. Satu sisi kasino besar-besaran, sisi lain gereja-gereja Katolik dengan arsitektur indah. Seperempat hati saya tertinggal. Saya tahu saya pasti akan kembali suatu saat nanti.


Senyum dulu ah.. 🙂
Margaret e Nata.. BEST EGG TART EVER!!
Senado Square
Ruins of St. Paul..
Kamar saya di Macau
Gondola di The Venetian
The Venetian
The Bubbles
The Bubbles
1 Response

Leave a Reply