Saat mencari penginapan untuk di Parapat, saya cari lewat Agoda. dan hanya ada empat pilihan. Dari empat pilihan itu, hanya ada satu pilihan yang harganya sesuai bujet (hihihi), maka marilah dihabek saja itu satu pilihan. :p
Pandu Lakeside Parapat Hotel namanya. Hotel ini selain ada di Parapat juga ada di Tuktuk – Pulau Samosir. Tapi karena saya menolak keras ide untuk menginap di Tuktuk (hellooooo, banyakan yang bulan madu ke sana, nanti apa kabar saya sama Cici sama-sama gigit jari lihat pasangan-pasangan memadu kasih, ha?), maka saya pesan di Parapat saja. Toh hanya satu malam dan hari itu kami sampai di Parapat sudah malam, tidak akan sempat menyeberang lagi ke Pulau Samosir.
Oke, tanpa berlama-lama, mari kita mulai reviewnya ya. π
Lokasi
Cukup strategis karena berada di jalan satu arah di Parapat. Posisinya pun tepat di pinggir Danau Toba. Jadi pemandangan sudah pasti tenang-tenang menghanyutkan. :’) Di seberang hotel ada restoran (walaupun bisa juga pesan di hotelnya), dan jalan kaki ke jalan besar untuk cari makan juga masih memungkinkan dan aman. Angkutan ke Pelabuhan Tiga Raja lewat di depan hotel jadi bisa berhentikan kapan saja. π
Pemandangan depan kamar.. π |
Kebersihan/Fasilitas
Kamar cukup bersih tapi terlihat sudah tua/lama. Kasur masih baik tapi spreinya sudah worn out banget. Untungnya nggak ada bed bugs. π Kamar mandinya kamar mandi basah dengan pintu yang bagian bawahnya sudah hilang kayunya. Hihihi. Lampunya kurang terang, jadi agak remang-remang lembab gitu. π TV nggak saya nyalakan sih malam itu karena jumlah colokan yang minim membuat kami melepas kabel TV dan memakai colokannya untuk charge HP. :p
Kamar Standard.. :’) |
Ada tempat duduk-duduk di pinggir danau, cukup menyenangkan walaupun terbatas. Persis di sebelah hotel adalah pelabuhan mini untuk tourist ferry, tiket bisa dibeli di hotel juga kalau nggak salah. Makan paginya cukup oke walaupun nasi goreng saya dingin. Tapi pemandangan Danau Toba saat makan pagi mengalahkan dinginnya nasi. Hihihi. Oya, di hotel ini juga bisa pesan travel untuk kembali ke Medan.
Keamanan
Cukup aman kok. Malam hari saya meninggalkan HP saya yang lagi dicharge dan saat kembali, masih ada dan baik-baik saja. Jalan di sekitar hotel juga aman walaupun sudah malam. Sandal di luar kamar juga aman. Hihihi.
Baru kali ini saya lihat ada hotel dengan nomor kamar ’13’ dan ’14’. π |
Staff
Saat kami datang, staff laki-lakinya biasa saja. Dibilang ramah, tidak. Tapi dibilang tidak ramah juga tidak. Lempeng saja gitu wajahnya. :)) Tapi esoknya saat bertemu dengan staff lainnya, ramah-ramah semua kok. Apalagi seorang bapak yang bantu kami memesan travel balik ke Medan. Saya lupa namanya, yang pasti namanya adalah nama marga Batak. Hahaha. Ya kalau nggak Pak Sinaga, sepertinya Pak Simalungun atau pak siapa gitu. :))) Beliau baik sekali membantu saat saya ganti jadwal travel. Hehehe. Staffnya juga suka menyapa dengan ramah dan sopan. Baik lah. π
Minusnya
Spreinya agak membuat saya hilang mood sih. Karena benar sudah tipis dan worn out sekali. Selain itu, di ujung seberang danau ada satu penginapan lain yang punya fasilitas karaoke dan yap, orang Batak suka sekali karaoke. Maka malam itu saya tidur ditemani suara super bising dari anak muda yang sedang menggila karaoke. Sampai jam setengah dua pagi lho. Sangat mengganggu.
Akhirnya..
Loe rekomendasiin nggak Lan?
Kalau bujet terbatas, hotel ini boleh lah. Tapi kalau ada bujet lebih, ada beberapa hotel lain yang menawarkan kamar dengan keadaan lebih baik. π
Senyum dulu ah.. π