Tulisan ini dibuat tanpa paksaan atau sogokan Momogi Coklat. Semua aspek yang ditulis dalam tulisan ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi dan karenanya, sangat subjektif.
Reservasi penginapan ini terhitung buru-buru; saya baru tahu yang dimaksud BuJendral dengan ‘Ayo pergi ke Kawah Putih pas weekend, Dek!’ adalah akhir pekan di minggu berjalan, hahaha, jadi saya gedabrukan reservasi penginapan ini dua hari sebelum menginap. 😀
Villa Kampung Karuhun Sutan Raja (nama kok panjang sekali ya, mari singkat jadi Villa Karuhun saja), saya pesan dari Agoda. Tertulis, villa ini masih membutuhkan ulasan untuk rating, jadi sepertinya masih baru. Juga, ketika saya sampai sana, mas-masnya berkata ‘Mbak, intercomnya baru akan dipasang minggu depan, jadi kalau mau pesan makan, silakan telepon saja yah..’ – dengan logat Sunda kental. Jadi, confirmed, villa ini baru beroperasi! Sabtu malam kami di sana pun dari 19 villa, yang terisi baru 2. Hihihi.
Lokasi
Lokasinya nggak jelas banget awalnya sampai saya mau emosi. Hihihi. Di Agoda hanya tertulis ‘Jalan Raya Gambung, Desa Mekarsari, Kec. Pasirjambu, Ciwidey, Bandung, Indonesia’. Coba lah itu bagaimana? Jalan Raya Gambung itu berkilometer-kilometer jauhnya, harus dirunut kilometer per kilometer sampai dapat? 🙁 Saya coba cek peta di Agoda, tidak terlalu jelas. Saya coba cek di G-Maps, belum terdaftar. Saya telepon ke nomor yang diberikan Agoda, saat diangkat, suaranya ada kresek-kresek parah sampai tidak terdengar apapun juga. Saya telepon ke nomor satunya lagi, tidak ada yang angkat. Saya kirim surel, tidak dijawab cepat. Sampai saya kirim pesan di Facebooknya juga tidak langsung dibalas. Sedih. Saya dicuekin. Huhuhu. *berlari membawa selendang ke pelukan Mas Rhehan Malliek*
Setelah menunggu 9 bulan 10 hari, akhirnya surel saya dibalas dan bukan memberikan peta atau arahan jalan, tapi diberikanlah nomor telepon lain (telepon seluler) yang bisa dihubungi. Hiks. Setelah surel dibalas, tidak berapa lama, pesan di Facebook juga dibalas dengan isi pesan sama dengan yang di surel. :’)
Saat saya telepon ke nomor ponselnya, untung diangkat dan Mbak Irmanya ramah menjawab, coba kalau tidak, saya pasti bernyanyi ‘sakitnya tuh di sini ~ di dalam hatiku ~ sakitnya tuh di sini ~’ sambil goyang-goyang dada – (masih) menghadap Mas Rhehan Malliek. :’)
Lokasinya memang jauh dari jalan raya Ciwidey – Soreang. Dari arah Kawah Putih, saat ketemu Kantor Polisi di sebelah kiri (gedung berwarna cokelat – kalau belum dicat ulang dengan warna lain :p), tidak berapa lama ada jalan masuk ke kanan yang menurun. Arahnya tertulis arah ‘Gambung’. Ikuti saja jalan itu terus, melewati Villa Palalangon. Setelah lima kilometer, akan ditemukan satu villa lainnya di kanan. Itu Villa Karuhun? BUKAN!! Jalan terus! Hihihi.
Sekitar tiga kilometer kemudian (total 8km dari jalan masuk Ciwidey – Soreang tadi), terlihat lah gerbang besar Villa Karuhun di kiri jalan. AHA!! Akhirnya..
*sujud syukur*
*gegulingan di jalan*
*loncat-loncat bahagia penuh sukacita*
*kayang kalem*
Jadi secara lokasi, villa ini memang jauh dari pusat keramaian. Lokasinya yang jauh dari jalan besar Ciwidey – Soreang membuat saya malas jalan ke luar lagi; menempuh jalan yang tidak terlalu lebar dengan penerangan minimal, hohoho, terima kasih banyak! 😛 Bisa dikatakan, kalau sudah masuk komplek villa ini, kita jadi malas ke luar lagi (saking jauhnya itu.. Hihihi). Tapi sisi baiknya, komplek villa ini jadi sangat tenang, tidak berisik, terlindungi, dan terasa private. Cocok untuk menginap bersama keluarga, teman, atau cem-ceman. EH?! APA?!
Kebersihan/Fasilitas
Karena terhitung baru beroperasi, villa ini masih sangat bersih. Di pagi hari saat sedang bersantai, BuJendral sempat memanggil saya untuk melihat satu petugas sedang membersihkan atap rumbia tiap villa. Yap, atapnya dibersihkan setiap hari dari daun-daun kering! How cool is that?
Jalan setapaknya pun bersih. Enak untuk jalan-jalan pagi dan sore. Kolam ikannya tidak bersih dan sepertinya tidak ada ikannya. Hihihi. Mungkin belum ada ya. Ya namanya juga villa baru. 😛
Ada beberapa jenis villa, kemarin kami tinggal di Saung Rampak. Berisi dua kamar tidur, satu ruang tamu yang menyambung dengan ruang keluarga, satu kamar mandi, dan satu dapur. Saat tahu ada dapur, saya senang sekali, eh pas saya lihat, ternyata kompornya menggunakan kayu bakar. Hahaha. BHAY!
Restoran tersedia namun tidak buka 24jam. Pilihan menunya cukup standar dan harganya cukup terjangkau. Berkisar di Rp15000 – Rp25000 per porsi.
Di komplek villa ada greenhouse dan kebun binatang mini berisi burung dan marmut serta beberapa laba-laba besar berwarna cerah yang keren sekali. Satu yang kurang, saya mencari tanaman putri malu untuk menunjukkan pada Key, eh nggak ada dong. Lucu, mengingat biasanya tanaman itu umum ada di taman-taman kecil berumput.
Villa Karuhun ini juga punya area outbond, tapi areanya terpisah dari komplek villa. Bagus lah, jadi tidak terlalu berisik ya. 🙂 Area outbond ini bisa dicapai 5 menit berkendara dari komplek villa. Kemarin kami nggak ke sana sih karena Key pun masih terlalu kecil untuk diajak main outbond dan abang saya terlalu besar perutnya untuk masuk harness loop. Hihihi. *salam damai salam damai*
Keamanan
Aman. Villa ditinggal tanpa dikunci ketika kami jalan-jalan pun aman. Ada beberapa petugas keamanan berjaga. 🙂 *Update: BuJendral meralat kalimat sebelum ini karena ternyata villa selalu dikunci saat kami pergi dan petugas pun selalu mengingatkan kami untuk mengunci villa. :)*
Staff
Mbak Irma dan satu mas-mas yang saya lupa bertanya siapa namanya sangat baik dan ramah. Pak petugas keamanan juga baik. Mas-mas lainnya juga menyenangkan. Beberapa masih malu-malu, mungkin belum terbiasa menghadapi tamu cantik manis macam akuh. Hihihi.
Minusnya
Pelayanan restorannya lama sekali. Kami pesan makan dari sekitar jam 6 sore dan lebih 40 menit kemudian makanan belum datang. Padahal dari enam makanan yang dipesan, empat berjenis sama. Entah apa yang membuat lama. Kasihan Key (dan bapaknya) sampai kelaparan.
Villa terbuat dari gedek (bambu) dan ada beberapa bagian bambu yang mencuat dari anyaman. Hal kecil bagi saya tapi bagi Key yang belum berusia dua tahun, bambu ini agak berbahaya. Di villa saya juga ada beberapa paku yang agak menonjol. Tidak seberapa sih, tidak sampai satu sentimeter, hanya beberapa milimeter, tapi karena ada anak kecil ya jadi agak berbahaya juga. Akhirnya BuJendral tutup pakai sajadah itu paku-paku yang menonjol. Hehehe.
Tidak ada satu pun tirai yang menutupi jendela sementara daerah Ciwidey itu dingin. Jendelanya pun jendela berbilah jadi angin bebas berhembus masuk.
Akhirnya..
Kamu rekomendasikan nggak, Lan?
Dengan harga yang saya dapat (lebih kurang Rp700.000 per malam untuk villa dua kamar), saya rekomendasikan. Villanya besar dan luas serta lingkungannya dingin menyenangkan. Villa ini cocok untuk menginap keluarga besar yang akan buat acara sendiri. Atau untuk retreat dan pesantren kilat.
Selain itu, menurut saya, cocok untuk berbulan madu tapi kata BuJendral, nggak cocok karena dingin sekali. “Bagaimana bisa berbulan madu kalau dingin begini, buka baju saja sudah brrr…”, sahutnya. Hihihi.
Senyum dulu ah.. 🙂
Villa Kampung Karuhun Sutan Raja
Jalan Raya Gambung, Desa Mekarsari
Kec. Pasirjambu, Ciwidey, Bandung, Indonesia
+62 857 2382 8778 (Mbak Irma)
Apa ada kebun binatang? Coret.
Hahaha.. Kenapa Mbak Tjetjeeee? Cuma isi burung sama marmut saja kok. 😀 Di dalam kandang pula. Hihihi.
kasihan, burung-burung itu kan berhak terbang bebas ^_^
Oihihi.. Iya juga sih ya.. *kemudian bimbang sendiri*
Bisa jd destinasi ya.
Tp liat harga 700rb jd mikir sakitnya disini. *nunjuk dompet.
Nice share mbk….
Yahaha.. Tergantung menginapnya ber-berapa sih. Kemarin kan sekeluarga 4 dewasa 1 anak. Villanya juga isi dua kamar. Ada villa yang kecil isi satu kamar kok, harganya 300ribuan. 😀
Wah blh dah kalo 300an…
Smga bs kesana kak. Btw nice share ya
Amin.. 🙂 Terima kasih sudah mampir dan komen. 🙂
aahh, kenapa baru nemu postingan inih! padahal bulan lalu ke kawah putih, terus malah sibuk nyari villa-villa, yang akibat dari nyari villa jam 7 malam sambil nyetir itu alangkah lelahnya.
Hihi.. Jadi villanya sudah dapat tapi nyari tempatnya gitu mbak?
belum dapat, jadi hunting satu2 melihat kecocokan harga dan fasilitas. padahal dr kawah putih dah sambil sambung jalan2 ke situ patenggang dan berendem air panas. :p
Wooowww.. Pantes lelah. Hihihi.
eh emang di situ patenggang ada airpanasnya mbak indri? *nyamber*
Buat bulan madu ?? dinding bilah bambu itu berlubang gak yah ?? hahahahaha
Bercelah sih Kak, gak berlubang. Hehehe. *ngeluyur pergi*
saya baca ini karena ada permintaan dari Panitia Team Building Hotel Patra Jasa Jakarta untuk saya mengisi acara motivasinya….. Saya jadi dapat referensi untuk klien-klien saya, hatur nuhun share nya ya mbak……
Sami-sami Mas Djohan. 🙂
Hai sist, mau tnya donk villa karuhun tu klo kita nginep disana, dkt gk ya ama restaurant2?? Thankz
Hai Elvia, panggil Bulan aja ya, nggak usah pake sist. ??
Villa Karuhun jauh dari restoran-restoran umum. Tapi, di Villa Karuhun-nya sendiri ada restoran dan bisa pesan makan kok. ?
Aku juga pernah nih kak nginep disini! Kayaknya villa yang ditempatin sama deh 😛
Tapi emang iya sih bener jauh bgt dr jalan raya 🙁
Oh ya.. Wah haloooo. ?? Banget jauhnya ya. Masuk jauh. Hihi. Tapi kalau berdua doang, honeymoon, atau malah kalau sama teman-teman rame-rame sih tetap asyik ya. 😀
Sumpah..keren abis nih villa, kmrn kami dua kel divilla karuhun tipe angklung, kl mau hemat n males keluar, mendingan saran aku bawa kompor portable aja, biar bisa masak sendiri kl lg laper, trus utk bahan” nya bisa di beli didaerah situ juga,krn ngk jauh dr situ ada pemukiman warga juga, pokoknya puassss bgt deh…cm minusnya water heaternya ngk keluar air panasnya,jd siap” aja mandi air es….
Ahaha.. Gak keluar air panasnya itu gawat banget. Gak kebayang dinginnya. Good idea tu bawa kompor sendiri daripada harus niup2 bara biar terus menyala ya kan. Hehe. Terima kasih sudah mampir dan komen ya Muthie. Salam kenal. ?
sis, just info mbak dewi sudah resign dari Villa karuhun, barusan saya hub nomor diatas.
bagi yang mau reservasi bisa ke 022-5927531
Ah I see.. Nanti aku edit kalau gitu. Sayang sekali, she’s funny and fun!
Ini postingan lama ya, tapi masih eksis kan villa Karuhun-nya? Karena tiap ke Ciwidey pengen nginep tapi gak tau penginapan yg rekomen yg mana.. Itu asik kali dapur pake kayu bakar, bisa bikin api unggun trus main gitar dan nyanyi Kemesraan.. #yha
Masiiih. Penginapannya masih eksis tapi marketingnya udah ganti. Hahaha.
Momen api unggun tu kayak pas kita di mana gitu ya. Sambil lelehin marsmallow..