UPDATE!! SAYA AKHIRNYA JALAN-JALAN KE NEW ZEALAND!!
Buku Flashpacking ke New Zealand dari Uni Deedee membantu saya menyusun itinerary New Zealand selama 9 hari. Saya pun akhirnya sewa mobil di New Zealand dan menyetir sendiri karena apaaaa? Karena cemen nggak berani hitchhiking siiih. Hihi.
BACA JUGA: Mengurus Visa New Zealand Lewat Travel Agent di Jogja
New Zealand atau yang dibahasa Indonesiakan menjadi Selandia Baru sudah jadi negara yang saya taruh 5 cm di depan muka sejak beberapa tahun lalu. Tepatnya sejak nonton Amazing Race yang mengambil tempat di Rotorua. Hihihi. Receh banget memang saya nih, mau mendatangi suatu negara kok ya gara-gara nonton acara kejar-kejaran. Hihi.
Sayangnya, hingga kini, itu jarak 5 cm nggak berubah-ubah. Nggak memendek juga. Tetap saja 5 cm. Saya belum berkesempatan jalan-jalan ke New Zealand. Kenapa? Padahal tiket tinggal beli, barang tinggal dipacking, lha kok nggak jalan?
Alasannya cemen. Tak lain tak bukan adalah karena saya merasa:
- Sayang ke New Zealand kalau cuma 5-7 hari. Mending sekalian tiga minggu. Atau kalau lebih singkat ya dua minggu lah. Biar bisa ke Pulau Utara maupun Selatan.
- Mengingat akan dua minggu (minimal) dan mengunjungi dua pulau, maka kayaknya nggak memungkinkan kalau pas di sana menggunakan transportasi umum, mending sewa mobil dan menyetir sendiri. Tapi kalau sendirian, biayanya jadi membengkak banget karena nggak bisa sharing sewa mobil. Ribet ya hidup Neng, Bang.. Hihihi.
- Belum ketemu teman yang bisa barengan. Selain karena mungkin sulit untuk teman-teman yang kerja kantoran untuk ambil cuti dua minggu, juga setiap saya bilang mau sewa mobil, dll, semua pada melongo dan teriak “ABIS BERAPA ITU DUA MINGGU JALAN GITU??” – Yaelah, tinggal kurangin jatah ngopi dan clubbing tiap minggunya sih padahal –
dan jual baju bekas dan jual potongan rambut dan jual ginjalpada nggak mau berkorban banget. Hiks.
Itu tiga alasan utamanya. Kenapa saya bilang ini alasan ‘cemen’? Karena habis baca buku Flashpacking To New Zealandnya Uni Deedee Caniago, saya baru sadar alasan yang membuat saya nggak pergi-pergi ke New Zealand ini nggak berdasar banget.
Buku Flashpacking to New Zealand ini buku keempat karya Uni Deedee. Di buku ini, Uni menceritakan pengalamannya flashpacking ke New Zealand SENDIRIAN dan dengan cara HITCHHIKING!! Khan maen, Sodara-sodara!!
Dari buku ini saya jadi tahu cara-cara mudah mencapai tujuan-tujuan wisata di New Zealand. Ternyata walaupun tujuan wisata ini saling berjauhan, tapi bisa juga tidak sewa mobil. Selain dengan menumpang bus, perjalanan bisa dilakukan dengan hitchhiking atau menumpang mobil yang lewat. You know, macam mengangkat rok tangan saat ada mobil lewat gitu. Perjalanan jadi gratis, cuma ya tetap ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk membuat perjalanan ‘menumpang’ itu menyenangkan (tipsnya ada di bukunya, beli sik!!)
Setelah baca, berani ngelakuin hitch-hiking, Lan?
(Tetap) ENGGAK. Hihihi.
Tapi saya kagum sama keberanian Uni hitch-hiking di negeri orang. Hehehe.
Bahasa di buku ini segar dan lucu. Ringan banget buat cekikikan sendirian (eh gimana sih kok sounds scary?!); mulai dari Uni yang niat bener tanam bulu mata sebelum berangkat sampai kejadian dia kekunci di luar kamar hostelnya. Yampon, travel writer juga manusia yekan, bisa melakukan kesalahan-kesalahan lucu macam itu. Hihihi.
Kalau saya kan princess bersayap emas, nggak mungkin saya melakukan kesalahan seperti itu. *shrug*
Buku ini membahas banyak tujuan wisata di New Zealand yang dikunjungi Uni. Eh ternyata wisata di New Zealand nggak cuma Hobbiton dan Rotorua saja. Hihi. Info tentang sky diving (yang terkenal banget ya Tuhan, Incess mauk!) di New Zealand juga ada. Plus tentang Ice Glacier Trekking yang saya baru tahu ada dan fotonya jadi cover bukunya Flashpacking to New Zealand ini.
Ini buku saya bawa liburan ke Malaysia kemarin, saya bawa juga pas ke Tebing Parang, dan sekarang masih suka saya baca-baca pun di rumah. Memupuk mimpi gitu ceritanya biar jadi jalan ke New Zealand tahun depan. Amin..
Aminin dong..
Gaes.. Gaes..
Oya, buku Flashpacking to New Zealand ini self-published, jadi nggak akan ada di toko buku apalagi toko kelontong ya. Sistem penjualannya dipegang sama Uni Deedee sendiri. Jadi yang mau beli, silakan menghubungi kanal di bawah ini ya.
- Pembelian via email ke deedee_caniago[at]yahoo[dot]com
- Pembelian via SMS 0813 8148 8899
Kalau sudah beli, balik dong ke cover belakangnya, lihat nama paling bawah pemberi endorsement ketiga.
HASEK!!
Cici Princess Rembulan Buttercup Indira Soetrisno. Mihihi. Gaya beut!
Jadi sekarang teman jalan sudah ada, buku petunjuk sudah ada, keberanian sudah terkumpul, uang tabungan juga, mari jalan ke New Zealand tahun depan!!
YEAAAAAH!!
*tetap sewa mobil saja, nggak usah hitchhiking lah, Incess cemen anaknya*
Hihihi.
Senyum dulu ah.. 🙂
New zealand itu pake bahasa apa sih? Klo orangnya rata2 ngerti bahasa inggris sih gak masalah, lha kalo kagak, bisa nyasar kita pas nebeng ha ha ha…..
Bahasa Inggriiiisss.. 🙂 Hehehe.
Kayak nya sempet liat buku nya deedee di gramed minggu kmrn, Btw biaya hidup disana lebih mahal kan di bandingkan tetangga nya
Nah itulah kenapa gw gak berangkat2 juga ke NZ. Yamasak visa nya harganya segituh, negaranya kece nian, gw cuma seminggu doangan.
mmmmm…..selain jg masalah tiket, akomodasi, transportasi, n makan yg harus dikali empat sih #sigh #nasibrombonganlenong #lahcurhat
Hihihi. Duh berasa banget yaaaa dikali empat semuanya. Hihihi.
Fix! Pengen ke sini berkostum ala si Frodo/Samwise Gamgee mendaki Gunung Doom 🙁
Huahahahaha. Bener yaaa!! Aku tagih janjimuuuu!!
Hmmm, terus Mbak Bulan mau jadi Arwen atau Galadriel? :O
Hahahahahaha.. Dih cari temeeen.
Latar belakang The Hobbit itu kerenn
Latarnya apa latar belakangnya niiih? Hihi..
New Zealand negeri impian ku !
Bucket list juga inih, pengen napak tilas Orlando Bloom di the Lord of the Ring ?
Aiiisssshhh….
*gak nontom LOTR*
Hahahaha..
Waaah, negara ini menarik sih dikunjungi, tapi pas lihat biaya hidupnya dobel ekstra combo *halah* jadi mikir lagi mau dimasukin ke Bucket List hahahaha Mau hitchiking, belum berani hehehe